MAKKIYYAH-MADANIYYAH
MAKALAH
Makalah
ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ulumul Qur’an
Dosen pengampu : Muh.Parhan Mubarok, M. Ag
Disusun oleh
Kelompok 3 :
Riki subagja
Rizky waluya
Desti Zahira Silmi Hapija
PROGAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
BANDUNG
2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari Al-Qur’an merupakan
hal wajib bagi umat Islam. Dalam kita mempelajari tentang Al-Qur’an tentu tidak
akan terlepas dari mempelajari sejarah ilmu Al-Qur’an itu sendiri. Pengetahuan
tentang sejarah ilmu Al-Quran tentu juga akan mencakup pembahasan mengenai
tahap-tahap Al-Qur’an itu diturunkan. Dalam kita mempelajari tentang
tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, tentu akan membuat kita mengenal istilah
“makiyyah” dan “madaniyyah”.
Istilah makkiyah dan
madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting untuk kita pelajari. Karena dengan
mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an, maka secara
tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an khusunya pada
tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan.
Oleh sebab itu, pada
pembahasan makalah ini, kita akan membahas tentang makkiyah dan madaniyah,
mulai dari pengertian hingga manfaat yang kita dapatkan bila kita memahami
lebih jauh tentang makkiyah dan madaniyah.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Makkiyah dan
Madaniyah
Al-Qur’an adalah
kitab suci agama islam sebagai pedoman hidup manusia khusunya umat beragama
islam itu sendiri . Al qur’an yang
diturunkan secara berangsur angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari itu terdiri
atas 114 surat . Dari jumlah surat berikut dengat ayat ayatnya , ada yang
diturunkan kepada rasulullah Saw , Saat beliau ada di Makkah dan Madinah . Dari
sinilah kemudian muncul istilah surat-surat Makiyyah dan Madaniyah .
1. Pengertian
Makkiyah
Makkiyah artinya
adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota
Makkah.Yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12
tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal
tahun 54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.
2. Pengertian
Madaniyyah
Madaniyah artinya
semua surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Madinah.
Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun
ketikaNabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu
selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad
Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10
Hiiriyah.
Terminologi
Makiyyah dan Madaniyah
Ada perbedaan pendapat diantara para ulama
ahli tafsir mengenai pemaknaan istilah Makiyyah dan Madaniah . 4 pendapat
penting diantaranya ialah :
- Makiyyah adalah ayat ayat yang turun sebelum rasulullah hijrah ke
madinah , kendatipun
tidak turun di makkah, sedangkan Madaniyah adalah ayat ayat yang
turun setelah rasulullah hijrah ke madinah , kendatipun tidak turun di
madinah . Ayat ayat yang turun setelah hijrah rasulullah disebut madaniyyah
walaupun turunnya di makkah atau arafah . Dengan demikian , sutar
an-nisa ayat 58 termasuk katagori madaniyah kendatipun turun di makkah ,
yaitu ketika peristiwa terbukanya makkah ( fath makkah). Begitu pula ,
surat al maidah ayat 3 termasuk kategori madaniyah kendatipun tidak turun
di madinah , karena ayat itu turun ketika haji wada .
- Makiyyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah baik sebelum atau
setelah hijrah rasulullah Saw , juga yang turun di sekitarnya seperti
misalnya pada saat Nabi Saw menerima wahyu di Mina , Arafah maupun di
Hudabiyyah ; sedangkan Madaniyah adalah ayat ayat yang turun
di Madinah dan sekitarnya seperti yang turun di B adar dan Uhud . Namun
demikian , pendapat pertama ini cendrung terbantahkan oleh satu alasan
bahwa pengertian ini tidak mencakup ayat ayat yang turun di luar jauh
makkah dan madinah . Umpamanya surat al Taubah ayat 43 di Tabuk dan di Bayt
al-maqdis saat saw isra , dan surat
al Zuhruf ayat 45 diturunkan di tengah perjalanan antara makkah dan
madinah.
- Makiyyah adalah
ayat ayat penduduk Makkah , sedangkan Madaniyah adalah ayat
ayat penduduk Madinah . Alasan ini didukung dengan adanya alasan bahwa
ayat ayat Al qur’an yang dimulai dari lafazh “Ya Ayyuha an-Nas”
adalah Makiyyah , sedangkan yang dimulai dengan “Ya Ayyuha
al-Ladzina Amanu” adalah Madaniyah . Alasan ini di perkuat
karena penduduk Makkah terdahulu yang mempunyai karakter jahiliyah
,sehingga dipanggil “Wahai Manusia” , sedangkan penduduk Madinah
umumnya beriman dan orang lain dinisbatkan kepadanya sehingga di panggil “Wahai
orang orang yang beriman” . Menurut pendapat ini , ayat yng dimulai
dengan “ Ya Bani Adama” termasuk makiyyah . Namun demikian,
pendapat ini juga terbantahkan karena memiliki banyak kelemahan. Di
antaranya :
1)
ada
ayat lain yang tidak dimulai dengat ayat kedua lafazh itu seperti “YaAyyuha
al Munafiqun” atau “idzha ja’aka al-Munafiqun” .
2)
Ada
ayat madaniyyah yang dimulai dengan “Ya Ayyuha an-Nas” seperti surat
an-nisa yang madaniyah diawali dengan “Ya Ayuha an-nas itaqu rabbakum” juga
surat Al Baqarah “Ya Ayyuha an-Nas i’budu Rabbakum” .
- Pendapat
yang masyur di kalangan ulama bahwa makiyyah adalah ayat ayat yang turun
sebelum hijrah nabi Saw ke madinah meskipun turunnya di luar makkah ,
sedangkan madaniyah adalah ayat ayat yang turun setelah nabi saw hijrah
meski turunnya di luar madinah ataupun di makkah . Pendapat ini tidak
terbantahkan dan diakui kebenarannya oleh para ulama .
Menurut pendapat ini , maka ayat seperti “al
yawma akmaltu lakum “ yang turun di makkah saat haji wada termasuk
madaniyah dan ini di sepakati para ahli tafsir . (Al-Zarqani, 1998)
Meskipun pendapat terakhir ini di pandang
paling sahih tapi secara objektif ketiga pendapat ini mengandung unsur yang
sama yaitu masa, lokasi dan sasaran ayat atau surat yang di turunkan .
Ayat dan
surat makiyyah dan madaniyah
Pada umumnya , para ulama membagi surat
surat al qur’an menjadi dua bagiaan yaitu makiyyah dan madaniyah
. Sebagian ulama mengatakan bahwa surat makiyyah ada 94 surat , sedangkan
madaniyah 20 surat. Pendapat yang di pakai mushaf utsmani jumlah surat makiyyah
94 surat sedangkan madaniyah 28 surat. Yang paling mendekati surat makiyyah 82
surat , surat madaniyah 20 surat , surat yang di perselisihkan 12 surat .
Di karenakan adanya sebagian surat yang
seluruhnya ayat ayat makiyyah dan madaniyyah dan ada sebagian surat yang
tergolong makiyyah atau madaniyah, tetapi didalamnya berisi
sedikit ayat diantara salah satunya .
Surat- surat Al Qur’an terbagi menjadi 4 macam :
1)
Surat surat makiyyah
murni yaitu surat surat makiyyaah yang status ayatnya semuanya makiyyaah
, tidak ada madaniyah contohnya surat al mudatsir , al qiyamah , dan sebagainya
.
2)
Surat surat madaniyah
murni yaitu surat surat madaniyah yang status ayatnya semuanya madaniyah
, tidak ada makiyyah contohnya surat al imran , al nisa , dan sebagainya .
3)
Surat-surat Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah,
yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah,
sehingga berstatus Makkiyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya
yang berstatus Madaniyah. Contohnya surat al-A’râf yang hampir
keseluruhannyaMakkiyah, kecuali ayat 163-171 termasuk Madaniyah.
4) Surat-surat Madaniyah yang
berisi ayat Makkiyah, yaitu surat-surat yang sebetulnya kebnyakan
ayat-ayatnya adalah Madaniyah, sehingga berstatus Madaniyah,
tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Makkiyah.
Contohnya surat al-Hajj yang hampir keseluruhannyaMadaniyah, kecuali
ayat 51- 55 termasuk Makkiyah.
Adapun surat-surat Madaniyah ada
dua puluh delapan surat, yaitu :
1. Al-Baqorah 11.
Al hujrat
2. Ali
Imran 12. Al hadid
3. An-Nisa 13. Al Mujadalah
4. Al-Maidah 14.
Al hasyr
5. Al-Anfal 15. Al mumtahanah
6. At-Taubah 16.
Al jumuah
7. An nur 17. Al Al munafiqun
8. Al
ahzab 18. At talaq
9. Muhammad 19.
At tahrim
10. Al fath 20. An nasr
Surat yang di perselisihkan , yaitu :
1.
Al fatihah 7. Al qadar
2.
Ar rad 8. Al bayyinah
3.
Ar rahman 9. Az zalzalah
4.
As shaff 10. Al ikhlas
5.
At tagabun 11. Al falaq
6.
At tatfif 12. An naas
Kemudian, selain surat-surat
yang telah disebutkan di atas termasuk ke dalam kategori surat Makkiyah yang semuanya berjumlah delapan puluh dua surat.
Ciri ciri khas surat Makkiyah dan Madaniyah
1. Makkiyah
Setiap surat yang mengandung ayat “sajdah” maka disebut
kategoriMakiyyah. (Al-A’raf : 206, A-Nahl : 149, An-Nahl : 50, Al-Isra’ : 107,
Al-Isra’ : 108, Al-isra’ : 109, Maryam : 85, Al-Furqan : 60.)
2)
setiap surat yang memuat kata “kalla”.(Al-Humazah
: 4)
3)
setiap surat yang mengandung kata “ ya ayyuha nas “. (Yunus : 57)
4) setiap surat yang memuat kisah nabi dan umat terdahulu ,
kecuali surat al
Baqarah.
(surat Al-A’raaf : kisah
Nabi Adam dengan iblis, kisah Nabi Nuh
dan kaumnya, kisah Nabi
Shalih dan kaumnya, kisah Nabi Syu’aib dan
kaumnya, kisah Nabi Musa dan
Firaun).
5) setiap
surat yang dimulai dengan huruf hijaiyah seperi Aif Lam Mim ,Ha
Mim , Nun selain surat al Baqarah dan Al
imran.
6) ayat ayat makiyyah cendrung memiliki gaya bahasa dan
penyampaian yang
Keras.
7)sebagian besar ayat ayat makiyyah memiliki susunan kata yang
ringkas
dengan argumen yang kuat (i’jaz).
8) surat makiyyah berisi tentang ajakan kepada tauhid ,
beribadah kepada
Allah Swt , memuat kiamat , surga dan neraka menghadapi orang
musrik.
9) setiap surat yang mengandung kisah adam dan iblis kecuali
surat al
Baqarah. Contohnya dalam surat Al-A’raf : 11 yang artinya :
“sesungguhnya
kami telah menciptakan kamu (adam), lalu kami bentuk tubuhmu,
kemudian kami katakana kepada malaikat : bersujudlah kamu kepada
adam. Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak
termasuk mereka
yang bersujud.
10) surat makiyyah berisi peletakan dasar dasar umum bagi
perundang
undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu
masyarakat .
11)Banyak terdapat lafadz sumpah. (surat Al-Anbiyaa’ : 57)
2. Madaniyyah
1) menjelaskan tentang permasalahan ibadah , muamalah , hudud ,
membangun rumah tangga , warisan , keutamaan jihad , kehidupan
sosial
persoalan
persoalan pembentukan hukum syara’ (QS.
Al-Ahzab ) tentang
perang ahzab / khandaq).
2) setiap surat yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah
madaniyah
3) Di dalamnya tersebut tentang
orang-orang munafik (surat An-Nur ayat
47-53 tentang perbedaan
sikap orang-orang munafik dengan sikap
orang-orang muslim dalam
bertakhim kepada Rasul).
4) Menjelaskan keterangan-keterangan dan dalil-dalil yang
menunjukkan
kepada hakikat-hakikat
keagamaan.
5) Dalam surat madaniyyah
terdapat ayat “Ya Ayyuha Ladzina Amanu”
6) suratnya panjang panjang
, sebagian ayatnya pun panjang panjang serta
Jelas menerangkan hukum
dengan mempergunakan uslub yang terang .
7) Di dalamnya didebat para
ahli kitab dan mereka diajak tidak
berlebih-lebihan dalam
beragama, seperti terdapat dalam surat
Al-Baqarah, An-Nisa’, Ali
Imran, At-Taubah dan lain-lain.
Fungsi Memahami Ilmu Makkiyah
dan Madaniyah
An-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih ‘ala Fadhl Ulum Al
Qur’an
memandang subjek makkiyah dan madaniyyah sebagai ilmu Al Qur’an
yang paling utama. Sementara itu , Manna’ Al-Qaththan mencoba
lebih
jauh lagi dalam mendeskripsikan urgensi mengetahui makkiyah dan
madaniyyah sebagai berikut.
1. Membantu dalam menafsirkan
Al-qur’an
Pengetahuan tentang
peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an
tentu sangat membantu dalam
memahami dan menafsirkan ayat-ayat
Al-Quran, kendatipun ada
teori yang mengatakan bahwa yang harus
menjadi patokan adalah
keumuman redaksi ayat dan bukan kehususan
sebabin. Dengan mengetahui
kronologis Al-Quran pula, seorang
mufassir dapat memecahkan
makna kontradiktif dalam dua ayat yang
berbeda, yaitu dengan
pemecahan konsep nasikh-mansukh yang hanya
bisa diketahui melalui
kronologi Al-Quran.
2. Pedoman
bagi langkah-langkah dakwah
Setiap kondisi tentu saja
memerlukan ungkapan-ungkapan yang
relevan. Ungkapan-ungkapan
dan intonasi berbeda yang digunakan
ayat-ayat makkiyah dan
ayat-ayat madaniyyah memberikan informasi
metodologi bagi cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan
dengan
orang yang diserunya. Oleh karena itu, dakwah Islam berhasil
mengetuk hati dan menyembuhkan segala penyakit rohani orang-orang
yang diserunya.
3. Memberi
informasi tentang sirah kenabian
Penahapan turunnya wahyu
seiring dengan perjalanan dakwah nabi,
baik di mekah atau di
madinah, dimulai sejak diturunkannya wahyu
pertama sampai diturunkannya
wahyu terakhir. Al-Quran adalah
rujukan otentik bagi
perjalanan dakwah nabi itu. Informasinya tidak
bisa diragukan lagi.
Mengetahui sejarah hidup
nabi melalui ayat-ayat Al-Quran,
sebab turunnya wahyu kepada
Rasulullah sejalan dengan sejarah
dakwah dan segala peristiwa
yang menyertainya, baik pada periode
Makkah maupun periode madinah, sejak turun iqra’
sampai ayat
yang terakhir diturunkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah
adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah,
yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5
bulan 13 hari, dari 17 Ramadhantahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54
dari Milad Nabi Muhammad SAW.
Sementara
Madaniyah adalah semua surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan
di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah
surat-surat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari
Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul
Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari
milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.
Pendapat ulama
mengenai makiyyah dan madaniyah terdiri atas 4 unsur yaitu
1. Masa
turun
(zaman an-nuzul)
2. Tempat
turun
(makan an-nuzul)
3. Objek
pembicaraan (mukhathab)
4. Tema
pemmbicaraan (maudu’)
Dan juga terdapat ciri ciri makiyyah dan
madaniyah yang dapat membatu membedakan ayat ayat dan surat surat tersebut .
Banyak
manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyah. Di
antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan
ayat Mansukh, mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan
Al-Qur’an secara berangsur-angsur, mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan
memahami pengertiannya, serta mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an
dan menirunya dalam menyampaikan dakwah.
DAFTAR PUSTAKA
Saifullah dkk ., Ulumul Qur’an , Ponorogo:
Prodial Pratama Sejati (PPS) ,2004.
Anwar, Rosihon, Ulumul Qur’an , Bandung:
Pustaka Setia , 2009.
Anwar , Rusydie, Ulumul Qur’an ,
Yogyakarta: IRCiSoD , 2015.
Az-Zarqani , Muhammad ‘abd i-Adhim, Manahilul
irfan fi ulum al Qur’an ,
Jilid 1 Beirut: Dar al -Fikr , 1988 .
Ash-shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Ilmu
Ilmu Al Qur’an
(‘Ulum Al Qur’an) , Semarang: Pustaka Rizky Putra ,
2009 .
Al Qhattan , Manna Khalil , Mabahis fi
ulumil Qur’an , di terjemah oleh Mudzakir AS , Studi Ilmu Ilmu Al Qur’an ,
Bogor: Pustaka litera
AntarNusa , 2013 .
http//www.jihadad.blogspot.com/p/mengenal-surat-makkiyah-dan.html.Diakses
pada tanggal 16-10-2015 pada pukul 20:30.