Kamis, 23 Maret 2017

Ulumul Qur'an makiyyah dan madaniyah


       MAKKIYYAH-MADANIYYAH 
    MAKALAH
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ulumul Qur’an
Dosen pengampu : Muh.Parhan Mubarok, M. Ag




                                                                     Disusun oleh
                                                                     Kelompok 3 :
                                                         Riki subagja
                                                         Rizky waluya
                                                         Desti Zahira Silmi Hapija

  


                             
         


PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SILIWANGI
BANDUNG
2016



PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Mempelajari Al-Qur’an merupakan hal wajib bagi umat Islam. Dalam kita mempelajari tentang Al-Qur’an tentu tidak akan terlepas dari mempelajari sejarah ilmu Al-Qur’an itu sendiri. Pengetahuan tentang sejarah ilmu Al-Quran tentu juga akan mencakup pembahasan mengenai tahap-tahap Al-Qur’an itu diturunkan. Dalam kita mempelajari tentang tahap-tahap Al-Qur’an diturunkan, tentu akan membuat kita mengenal istilah “makiyyah” dan “madaniyyah”.
Istilah makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting untuk kita pelajari. Karena dengan mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an, maka secara tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an khusunya pada tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan.
Oleh sebab itu, pada pembahasan makalah ini, kita akan membahas tentang makkiyah dan madaniyah, mulai dari pengertian hingga manfaat yang kita dapatkan bila kita memahami lebih jauh tentang makkiyah dan madaniyah.













PEMBAHASAN

A.    Pengertian Makkiyah dan Madaniyah
   Al-Qur’an adalah kitab suci agama islam sebagai pedoman hidup manusia khusunya umat beragama islam itu sendiri . Al qur’an yang diturunkan secara berangsur angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari itu terdiri atas 114 surat . Dari jumlah surat berikut dengat ayat ayatnya , ada yang diturunkan kepada rasulullah Saw , Saat beliau ada di Makkah dan Madinah . Dari sinilah kemudian muncul istilah surat-surat Makiyyah dan Madaniyah .
1.      Pengertian Makkiyah
      Makkiyah artinya adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah.Yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhan tahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.
2.      Pengertian Madaniyyah
      Madaniyah artinya semua surat-surat dalam Al-Qur’an  yang diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun ketikaNabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.

Terminologi Makiyyah dan Madaniyah
Ada perbedaan pendapat diantara para ulama ahli tafsir mengenai pemaknaan istilah Makiyyah dan Madaniah . 4 pendapat penting diantaranya ialah :


  1. Makiyyah adalah ayat ayat yang turun sebelum rasulullah hijrah ke madinah ,    kendatipun tidak turun di makkah, sedangkan Madaniyah adalah ayat ayat yang turun setelah rasulullah hijrah ke madinah , kendatipun tidak turun di madinah . Ayat ayat yang turun setelah hijrah rasulullah disebut madaniyyah walaupun turunnya di makkah atau arafah . Dengan demikian , sutar an-nisa ayat 58 termasuk katagori madaniyah kendatipun turun di makkah , yaitu ketika peristiwa terbukanya makkah ( fath makkah). Begitu pula , surat al maidah ayat 3 termasuk kategori madaniyah kendatipun tidak turun di madinah , karena ayat itu turun ketika haji wada .
  2. Makiyyah adalah ayat-ayat yang turun di Makkah baik sebelum atau setelah hijrah rasulullah Saw , juga yang turun di sekitarnya seperti misalnya pada saat Nabi Saw menerima wahyu di Mina , Arafah maupun di Hudabiyyah ; sedangkan Madaniyah adalah ayat ayat yang turun di Madinah dan sekitarnya seperti yang turun di B adar dan Uhud . Namun demikian , pendapat pertama ini cendrung terbantahkan oleh satu alasan bahwa pengertian ini tidak mencakup ayat ayat yang turun di luar jauh makkah dan madinah . Umpamanya surat  al Taubah ayat 43 di Tabuk dan di Bayt al-maqdis saat saw isra ,  dan surat al Zuhruf ayat 45 diturunkan di tengah perjalanan antara makkah dan madinah.
  3.  Makiyyah adalah ayat ayat penduduk Makkah , sedangkan Madaniyah adalah ayat ayat penduduk Madinah . Alasan ini didukung dengan adanya alasan bahwa ayat ayat Al qur’an yang dimulai dari lafazh “Ya Ayyuha an-Nas” adalah Makiyyah , sedangkan yang dimulai dengan “Ya Ayyuha al-Ladzina Amanu” adalah Madaniyah . Alasan ini di perkuat karena penduduk Makkah terdahulu yang mempunyai karakter jahiliyah ,sehingga dipanggil “Wahai Manusia” , sedangkan penduduk Madinah umumnya beriman dan orang lain dinisbatkan kepadanya sehingga di panggil “Wahai orang orang yang beriman” . Menurut pendapat ini , ayat yng dimulai dengan “ Ya Bani Adama” termasuk makiyyah . Namun demikian, pendapat ini juga terbantahkan karena memiliki banyak kelemahan. Di antaranya :
1) ada ayat lain yang tidak dimulai dengat ayat kedua lafazh itu seperti “YaAyyuha al Munafiqun” atau “idzha ja’aka al-Munafiqun” .
2) Ada ayat madaniyyah yang dimulai dengan “Ya Ayyuha an-Nas” seperti surat an-nisa yang madaniyah diawali dengan “Ya Ayuha an-nas itaqu rabbakum” juga surat Al Baqarah “Ya Ayyuha an-Nas i’budu Rabbakum” .
  1. Pendapat yang masyur di kalangan ulama bahwa makiyyah adalah ayat ayat yang turun sebelum hijrah nabi Saw ke madinah meskipun turunnya di luar makkah , sedangkan madaniyah adalah ayat ayat yang turun setelah nabi saw hijrah meski turunnya di luar madinah ataupun di makkah . Pendapat ini tidak terbantahkan dan diakui kebenarannya oleh para ulama .
Menurut pendapat ini , maka ayat seperti “al yawma akmaltu lakum “ yang turun di makkah saat haji wada termasuk madaniyah dan ini di sepakati para ahli tafsir . (Al-Zarqani, 1998)
Meskipun pendapat terakhir ini di pandang paling sahih tapi secara objektif ketiga pendapat ini mengandung unsur yang sama yaitu masa, lokasi dan sasaran ayat atau surat yang di turunkan .
Ayat dan surat makiyyah dan madaniyah
Pada umumnya , para ulama membagi surat surat al qur’an menjadi dua bagiaan yaitu makiyyah dan madaniyah . Sebagian ulama mengatakan bahwa surat makiyyah ada 94 surat , sedangkan madaniyah 20 surat. Pendapat yang di pakai mushaf utsmani jumlah surat makiyyah 94 surat sedangkan madaniyah 28 surat. Yang paling mendekati surat makiyyah 82 surat , surat madaniyah 20 surat , surat yang di perselisihkan 12 surat .

Di karenakan adanya sebagian surat yang seluruhnya ayat ayat makiyyah dan madaniyyah dan ada sebagian surat yang tergolong makiyyah atau madaniyah, tetapi didalamnya berisi sedikit ayat diantara salah satunya .

Surat- surat Al Qur’an terbagi menjadi 4 macam :
1) Surat surat makiyyah murni yaitu surat surat makiyyaah yang status ayatnya semuanya    makiyyaah , tidak ada madaniyah contohnya surat al mudatsir , al qiyamah , dan sebagainya .
2) Surat surat madaniyah murni yaitu surat surat madaniyah yang status ayatnya semuanya madaniyah , tidak ada makiyyah contohnya surat al imran , al nisa , dan sebagainya .
   3) Surat-surat Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah, yaitu surat-surat yang sebetulnya kebanyakan ayat-ayatnya adalah Makkiyah, sehingga berstatus Makkiyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Madaniyah. Contohnya surat al-A’râf yang hampir keseluruhannyaMakkiyah, kecuali ayat 163-171 termasuk Madaniyah.

 4) Surat-surat Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah, yaitu surat-surat yang sebetulnya kebnyakan ayat-ayatnya adalah Madaniyah, sehingga berstatus Madaniyah, tetapi di dalamnya ada sedikit ayatnya yang berstatus Makkiyah. Contohnya surat al-Hajj yang hampir keseluruhannyaMadaniyah, kecuali ayat 51- 55 termasuk Makkiyah.

Adapun surat-surat Madaniyah ada dua puluh delapan surat, yaitu :
1.       Al-Baqorah           11.  Al hujrat
   2.      Ali Imran             12.  Al hadid
   3.      An-Nisa              13.  Al Mujadalah
   4.      Al-Maidah            14.  Al hasyr
   5.      Al-Anfal              15.  Al mumtahanah
   6.      At-Taubah            16.  Al jumuah
   7.      An nur               17.  Al Al munafiqun
   8.      Al ahzab              18.  At talaq
   9.      Muhammad           19.  At tahrim
  10.    Al fath                20.  An nasr

   Surat yang di perselisihkan , yaitu :
   1.   Al fatihah             7.   Al qadar
   2.   Ar rad                8.   Al bayyinah
   3.   Ar rahman            9.   Az zalzalah
   4.   As shaff              10.   Al ikhlas
   5.   At tagabun           11.   Al falaq
   6.   At tatfif              12.   An naas


Kemudian, selain surat-surat yang telah disebutkan di atas termasuk ke dalam kategori surat Makkiyah yang semuanya berjumlah delapan puluh dua surat.

Ciri ciri khas surat Makkiyah dan Madaniyah

1. Makkiyah

Setiap surat yang mengandung ayat “sajdah” maka disebut kategoriMakiyyah. (Al-A’raf : 206, A-Nahl : 149, An-Nahl : 50, Al-Isra’ : 107,
Al-Isra’ : 108, Al-isra’ : 109, Maryam : 85, Al-Furqan : 60.)
2) setiap surat yang memuat kata “kalla”.(Al-Humazah : 4)
3) setiap surat yang mengandung kata “ ya ayyuha nas “. (Yunus : 57)
4) setiap surat yang memuat kisah nabi dan umat terdahulu , kecuali surat al
Baqarah. (surat Al-A’raaf : kisah Nabi Adam dengan iblis, kisah Nabi Nuh
dan kaumnya, kisah Nabi Shalih dan kaumnya, kisah Nabi Syu’aib dan
kaumnya, kisah Nabi Musa dan Firaun).
5) setiap surat yang dimulai dengan huruf hijaiyah seperi Aif Lam Mim ,Ha
Mim , Nun selain surat al Baqarah dan Al imran.
6) ayat ayat makiyyah cendrung memiliki gaya bahasa dan penyampaian yang
Keras.
7)sebagian besar ayat ayat makiyyah memiliki susunan kata yang ringkas
dengan argumen yang kuat (i’jaz).
8) surat makiyyah berisi tentang ajakan kepada tauhid , beribadah kepada
Allah Swt , memuat kiamat , surga dan neraka menghadapi orang musrik.
9) setiap surat yang mengandung kisah adam dan iblis kecuali surat al
Baqarah. Contohnya dalam surat Al-A’raf : 11 yang artinya : “sesungguhnya
kami telah menciptakan kamu (adam), lalu kami bentuk tubuhmu,
kemudian kami katakana kepada malaikat : bersujudlah kamu kepada
adam. Maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka
yang bersujud.
10) surat makiyyah berisi peletakan dasar dasar umum bagi perundang
undangan dan akhlak mulia yang menjadi dasar terbentuknya suatu
masyarakat .
11)Banyak terdapat lafadz sumpah. (surat Al-Anbiyaa’ : 57)


2. Madaniyyah

1) menjelaskan tentang permasalahan ibadah , muamalah , hudud ,
membangun rumah tangga , warisan , keutamaan jihad , kehidupan sosial
persoalan persoalan pembentukan hukum syara’ (QS. Al-Ahzab ) tentang
perang ahzab / khandaq).
2) setiap surat yang berisi kewajiban atau had (sanksi) adalah madaniyah
3) Di dalamnya tersebut tentang orang-orang munafik (surat An-Nur ayat
47-53 tentang perbedaan sikap orang-orang munafik dengan sikap
orang-orang muslim dalam bertakhim kepada Rasul).
4) Menjelaskan keterangan-keterangan dan dalil-dalil yang menunjukkan
kepada hakikat-hakikat keagamaan.
5) Dalam surat madaniyyah terdapat ayat “Ya Ayyuha Ladzina Amanu”
6) suratnya panjang panjang , sebagian ayatnya pun panjang panjang serta
Jelas menerangkan hukum dengan mempergunakan uslub yang terang .
7) Di dalamnya didebat para ahli kitab dan mereka diajak tidak
berlebih-lebihan dalam beragama, seperti terdapat dalam surat
Al-Baqarah, An-Nisa’, Ali Imran, At-Taubah dan lain-lain.

Fungsi Memahami Ilmu Makkiyah dan Madaniyah
An-Naisaburi dalam kitabnya At-Tanbih ‘ala Fadhl Ulum Al Qur’an
memandang subjek makkiyah dan madaniyyah sebagai ilmu Al Qur’an
yang paling utama. Sementara itu , Manna’ Al-Qaththan mencoba lebih
jauh lagi dalam mendeskripsikan urgensi mengetahui makkiyah dan
madaniyyah sebagai berikut.


1.      Membantu dalam menafsirkan Al-qur’an
Pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa di seputar turunnya Al-Qur’an
tentu sangat membantu dalam memahami dan menafsirkan ayat-ayat
Al-Quran, kendatipun ada teori yang mengatakan bahwa yang harus
menjadi patokan adalah keumuman redaksi ayat dan bukan kehususan
sebabin. Dengan mengetahui kronologis Al-Quran pula, seorang
mufassir dapat memecahkan makna kontradiktif dalam dua ayat yang
berbeda, yaitu dengan pemecahan konsep nasikh-mansukh yang hanya
bisa diketahui melalui kronologi Al-Quran.

2.      Pedoman bagi langkah-langkah dakwah
Setiap kondisi tentu saja memerlukan ungkapan-ungkapan yang
relevan. Ungkapan-ungkapan dan intonasi berbeda yang digunakan
ayat-ayat makkiyah dan ayat-ayat madaniyyah memberikan informasi
metodologi bagi cara-cara menyampaikan dakwah agar relevan dengan
orang yang diserunya. Oleh karena itu, dakwah Islam berhasil
mengetuk hati dan menyembuhkan segala penyakit rohani orang-orang
yang diserunya.

3.      Memberi informasi tentang sirah kenabian
Penahapan turunnya wahyu seiring dengan perjalanan dakwah nabi,
baik di mekah atau di madinah, dimulai sejak diturunkannya wahyu
pertama sampai diturunkannya wahyu terakhir. Al-Quran adalah
rujukan otentik bagi perjalanan dakwah nabi itu. Informasinya tidak
bisa diragukan lagi.
Mengetahui sejarah hidup nabi melalui ayat-ayat Al-Quran,

sebab turunnya wahyu kepada Rasulullah sejalan dengan sejarah
dakwah dan segala peristiwa yang menyertainya, baik pada periode
Makkah  maupun periode madinah, sejak turun iqra’ sampai ayat
yang terakhir diturunkan.
















PENUTUP
Kesimpulan
           Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa Makkiyah adalah keseluruhan surat-surat dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Kota Makkah, yakni pada masa Nabi Muhammad SAW bermukim di Makkah, yaitu selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dari 17 Ramadhantahun 41 dari milad hingga Rabi’ul Awal tahun 54 dari Milad Nabi Muhammad SAW.
           Sementara Madaniyah adalah semua surat-surat dalam Al-Qur’an  yang diturunkan di Kota Madinah. Surat-surat yang masuk ke dalam surat Madaniyah adalah surat-surat yang turun ketika Nabi Muhammad SAW sudah melakukan hijrah dari Makkah ke Madinah, yaitu selama 9 tahun 9 bulan 9 hari, dari permulaan Rabi’ul Awal tahun 54 dari milad Nabi Muhammad SAW sampai 9 Dzulhijjah tahun 63 dari milad Nabi atau tahun 10 Hiiriyah.
      Pendapat ulama mengenai makiyyah dan madaniyah terdiri atas 4 unsur yaitu
1.         Masa turun                  (zaman an-nuzul)
2.         Tempat turun               (makan an-nuzul)
3.         Objek pembicaraan     (mukhathab)
4.         Tema pemmbicaraan   (maudu’)
    Dan juga terdapat ciri ciri makiyyah dan madaniyah yang dapat membatu membedakan ayat ayat dan surat surat tersebut .
                 Banyak manfaat bila kita mengetahui ayat makkiyah dan madaniyah. Di antaranya kita dapat membedakan mana ayat Nasikh dan ayat Mansukh, mengetahui pensyairatkan hukum dan penurunan Al-Qur’an secara berangsur-angsur, mempermudah dalam menafsirkan Al-Qur’an dan memahami pengertiannya, serta mempermudah dalam menghayati ayat-ayat Al-Qur’an dan menirunya dalam menyampaikan dakwah.



                   DAFTAR PUSTAKA

Saifullah dkk ., Ulumul Qur’an , Ponorogo: Prodial Pratama Sejati (PPS) ,2004.

Anwar, Rosihon, Ulumul Qur’an , Bandung: Pustaka Setia , 2009.

Anwar , Rusydie, Ulumul Qur’an , Yogyakarta: IRCiSoD , 2015.

Az-Zarqani , Muhammad ‘abd i-Adhim, Manahilul irfan fi ulum al Qur’an ,
        Jilid 1 Beirut: Dar al -Fikr , 1988 .

Ash-shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi, Ilmu Ilmu Al Qur’an
        (‘Ulum Al Qur’an) , Semarang: Pustaka Rizky Putra , 2009  .

Al Qhattan , Manna Khalil , Mabahis fi ulumil Qur’an , di terjemah oleh Mudzakir AS , Studi Ilmu Ilmu Al Qur’an , Bogor: Pustaka litera
        AntarNusa , 2013 .

http//www.jihadad.blogspot.com/p/mengenal-surat-makkiyah-dan.html.Diakses
pada tanggal 16-10-2015 pada pukul 20:30.