Tampilkan postingan dengan label RESUME. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RESUME. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Desember 2017

Resume buku ilmu kalam


RESUME BUKU
Judul              : Ilmu Kalam
Pengarang      : Ratu Suntiah, M. Ag
                         Maslani, M. Ag
Penerbit          : Interest Media Foundation
Tahun terbit    : 2014
Halaman         : 160 halaman

BAB 1
DASAR DASAR ILMU KALAM
Menjelaskan pengertian , ilmu kalam dalam bahasa arab kalam berarti ketentuan atau perjanjian . secara teknis , kalam adalah alasan atau argumen rasional untuk memperkuat perkataan . berkenaan ilmu kalam ,banyak ahli yang telah memberikan penjelasan .
Musthafa abd ar-raziq
Menyebut ilmu kalam dengan beberapa nama yaitu ilmu ushuludin , ilmu tauhid , fiqh al-akbar , dan teologi islam .
Ahmad hanafi
Ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya tuhan (ALLAH) , sifat tuhan , dan membicarakan rasul tuhan .
Harun nasution
Ilmu kalam disebut ilm al-tauhid
Nurcholish madjid
Ilmu kalam sering disebut ilmu teologia

Menjelaskan Dasar Qurani
Sebagian sumber ilmu kalam , Al Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan , daiantaranya adalah :
1.Q.S Al Ikhlas (122):3-4
2.Q.S Al Furqan (25):59
3.Q.S Al Fath (48):10
4.Q.S Thaha (20):39
5.Q.S Ar rahman (55):27

sumber kajian ilmu kalam
 sumber kajian ilmu kalam dalam membahas teologi persoalan tentang tuhan berkaitan dengan menggunakan pemikiran rasional dengan tidak lepas berdasarkan smber Al Qur’an dan As sunah . dengan bertujuan akal manusia dapat menangkap ajaran ajaran dan petunjuk petunjuk yag terdapat pada wahyu tersebut .

sejarah timbulnya ilmu kalam
ilmu kalam di kenal pada masa Nabi Muhammad SAW maupun pada masa sahabat . persoalan teologi islam sebenarnya bermula dan lebih didominsi oleh pergolakan politik , lebih tepatnya pada masa khalifah , peralihan kekuasaan setelah Nabi Muhammad SAW wafat .

Epistimologi/ Metode ilmu kalam
Ilmu kalam sebagai disiplin ilmu pasti memiliki sistematika dan metode sendiri . metode yang di gunakan dalam ilmu kalam adalah metode jidal (debat) . A Razak menyebut dengan metode keagamaan . objek kajiannya adalah tentang ajaran islam , bukan berdasarkan filsafat tetapi berdasarkan ilmu kalam yaitu keyakinan keagamaan yang berdasakan dalil Al Qur’an dan as sunah dan argumentasi .
Aksiologi ilmu kalam
Setiap ilmu harus mempunyai nilai guna atau mafaat bagi orang yag mempelajarinya . manfaat ilmu kalam adalah :
1.untuk memperthankan dan meyakinkan ajaran agama islam .
2.menolak segala pemikiran yang merusak ajaran islam

hubungan ilmu kalam dengan filsafat dan tasawuf
persamaan nya terletak pada objek kajian nya yaitu masalah ketuhanan . ilmu kalam ilmu mengenai ketuhanan dengan argumen berdasarkan Al Qur’an dan as sunah . filsafat mengenai ketuhanan dengan pemikiran rasional (pemikiran manusia) . tasawuf upaya pendekatan pendekatan terhadapnya .
perbedaannya terletak pada aspek metodologinya . ilmu kalam , sebagai ilmu meenggunakan logika dengan argumentasi naqliah untuk memperhankn keyakinan agama ,dengan metode dialog keagamaan . sedangkan filsafat ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional , dengan metode rasional .adapun tasawuf lmu menekan rasa daripada rasio , yang bersifat subjektif berdasarkan pengalaman seseorang .

BAB 2
KHAWARIJ
Kata khawarij berasal dari bahasa arab berarti orang yang keluar adalah orang orang yang keluar dari barisan ali ibn abi thalib . khawarij merupakan aliran teologi yang pertama yaitu pada 1 H ( 8 M)  pada masa pemerintahan ali ibn abi thalib . aliran ini muncul berawal dari pertikaian politik antara khalifah ali ibn abi thalib dengan muawiyah ibn abu sufyan . ketika khalifah ingin menurunkan semua gubernur yang telah diangkat oleh khalifah sebelumnya yaitu ustman bin affan dengan gubernur yang baru . semua gubernur menuruti kebijakan ali namun muawiyah menolak karena merasa dirinya kuat , yang telah menjadi gubernur selama 22 tahun . terjadilah perang pasukan antara ali dan muawiyah . pasukan ali hampir memenangkan peperangan namun  muawiyah mengajak berdamai (tahkim/arbitrase) dengan mengangkat al qur’an. Dengan menerimanya tahkim/arbitrase ali turun jabatan di gantikan oleh muawiyah . sekelompok yang merasa kecewa keluar dari barisan ali yang menggap ali telah mengambil keputusan yang salah dan menurut kelompok yang keluar ali telah menjadi kafir . kelompok itu bernama khawarij .
Sekte sekte aliran khawarij
1.Al Muhakkimah
2.Al Azariqah
3.Al Najda
4.Al Jaridah
5.As sufriyah
6.Al Ibadiyah
Keistimewaan khawarij
Orang orang khawarij mempunyai keiklasan yang sempurna terhadap akidahnya.mereka suka terus terang tanpa ragu . dan mereka mempunyai keberanian untuk melawan musuh .

BAB 3
MURJI’AH
Kata murjiah berasal dari bahasa arab yaitu arja’a yang artinya menunda . aliran ini menunda persoalan konfik politik antara khalifah ali ibn abi thalib dengan muawiyah ibn abu sufyan , dan khawarij ke hari perhitungan kelak . aliran ini memilih tidak ingin terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang berbuat dosa besar ,dan ajaran ini sangan bertola belakang dengan aliran khwarij dan syi’ah .
Doktrin doktrin murjiah
1,Tentang pelku dosa besar , selam seseorang meyakina tuhan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai Rasul nyA maka dianggap mu’min bukan kafir . karna amal tidak merusak iman . kalaupun masuk neraka ia tidak kekal seperti orang kafir .
2.Iman adalah keyakinan dalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad sebagai rasul nya .
Sekte sekte murjiah
1.murjiah moderat yaitu murjiah dengan doktrin diatas
2.murjiah ekstrim antara lain
a.golongan al jahmiyah
b.golongan al salihiyah
c.golongan yunusiyah
d.golongan al ubaidiyah
e.golongan al saubaniyah
f.golongan al marisiyah
g.golongan al karimiyah
h.golongan al khassaniyah



BAB 4
JABARIYAH
Secara bahasa , jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti terpakasa . menurut istilah para ahli ilmu kalam , jabariyah adalah suatu aliran atau faham kalam yang berpendapat bahwa manusia itu dalam perbuatannya serba terpaksa (majbur) . artinya perbuatan mansuia itu pada hakikatnya perbuatan Allah SWT . mereka beranggapan manusia itu lemah dan tak berkuasa dalam menghadapi kesukaran hidup . aliran jabariyah di kembangkan pada masa bani umayah oleh tokoh yang bernama ja’d bi dirham dan jahm bin shafwan .
Tokoh tokoh jabariyah
1.jahm bin shofwan
2.ja’d bin dirham
3.an najjar
4.adh dhirar

Sekte sekte jabariyah
1.jahmiyah
2.najjariyah
3.dhirariyah
BAB 5
QADARIYAH
Qadariyah berasal dari bahasa arab , dari kata qadara yang berarti kemampuan atau kekuatan . aliran ini mempunyai pemahaman bahwa segala tindakkan manusia tidak terintervasi oleh tuhan . dengan demikian manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan perjalannan hidupnya .aliran ini muncul oleh orang irak yang semula beragama nasrani , kemudian masuk islam , dan akhirnya menjadi nasrani kembali . dari orang inilah ma’ab dan ghailan ad-dimasqhi mengambil faham ini .
Doktrin doktrin qadariyah
1.Manusia berkuasa terhadap perbuatannya
2.qadariyah merupakan sebagian paham mu’tazilah karena imam imamnya terdiri dari mutazila
3.untuk mengutkan keyakinannya qadariyah menggunakan dalil aqli(akal) dan dalil naqli (al qur’an dan as sunah)

Sekte sekte qdariyah
1.qadariyah musyrikah
2.qadariyah majusiyah
Qadariyah iblisiyah

BAB 6
MU’TAZILAH
Secara harfiah , mu’tazila berasal dari i’tazala yang berabrti berpisah atau memisahkan diri , yang berarti juga menjauh atau menjauhkan diri . aliran ini muncul setelah peristiwa antara wasil bin atha dan hasan al-basri di basra . paham mereka menggap bahwa orang yang berbuat dosa besar bukan termasuk kafir dan bukan juga termasuk mu’min , tetapi berada diantara keduanya yang disebut fasik . yang membedakan aliran ini dengan aliran yang lain menggunakan dali dalil aqliah (akal) lebih bersifat ffilosofis , sehingga sering di sebut aliran rasional islam . aliran ini memganggap tuhan tidak mempunyai sifat dalam ari sifat mempunyai wujud di luar zat tuhan .
Doktrin doktrin mu’tazilah
1.at tauhid
2.al adl
3.al wa’d wa al wa’id
4.al manzilah bain al manzilahtain
5. al amr bi al ma’ruf wa an al munkar


BAB 7
SYI’AH
Syiah merupakan satu aliran dalam islam yang meyakini bahwa ali bin abi thalib adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah nabi muhammad saw . pendapat yang paling terkenal yang melar belakangi adanya syi’ah pada masa khalifah ali ibn abi thalib yang berselisih dengan muawiyah bin abu sufyan . setelah arbitrase pengikut ali yang keluar yaitu disebut khwarij sedangkan syi’ah tetap setia bersama ali . syiah ekstrim berpendapat ali bukan mansuia biasa namun jelmaan tuhan atau tuhan itu sendiri .
Aliran Syi’ah memiliki beberapa doktrin yaitu:
1. ahlulbait (keluarga atau kerabat dekat);
2. al-bada’ (tampak), bahwa Allah SWT mampu mengubah suatu peraturan atau keputusan yang telah ditetapkan-Nya dengan peraturan atau keputusan yang baru;
3. asura (‘asyarah : sepuluh), hari kesepuluh bulan Muharam sebagai hari berkabung Syi’ah untuk memperingati wafatnya Husein bin Ali dan keluarganya;
4. imamah (kepemimpinan) adalah keyakinan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat harus ada pemimpin-pemimpin Islam yang melanjutkan misi atau risalah Nabi Muhammad SAW;
5. ‘ismah (asama : memelihara atau menjaga)  ialah kepercayaan bahwa imam itu, termasuk Nabi Muhammad SAW, telah dijamin oleh Allah SWT dari segala bentuk perbuatan salah atau lupa;
6. mahdawiyyah (mahdi) berarti keyakinan akan datangnya seorang juru selamat pada akhir zaman yang akan menyelamatkan kehidupan manusia di muka bumi ini yang disebut Imam Mahdi;
7. marja’iyyah (tempat kembalinya sesuatu) atau wilayah al-faqih (wilayah : kekuasaan atau kepemimpinan, faqih : ahli fiqih atau ahli hukum Islam) berarti kekuasaan atau kepemimpinan para fuqaha;
8. raj’ah (raja’a : pulang atau kembali) adalah keyakinan akan dihidupkannya kembali sejumlah hamba Allah SWT yang saleh dan sejumlah hamba Allah SWT yang paling durhaka;
9. taqiyah (taqiya/ittaqa : takut) adalah sikap berhati-hati demi menjaga keselamatan jiwa karena khawatir akan bahaya yang dapat menimpa dirinya;
10. tawasul adalah memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan menyebut pribadi atau kedudukan seorang nabi, iman, atau bahkan seorang wali supaya doanya cepat dikabulkan Allah SWT;
11. Tawalli (tawalla fulanan: mengangkat seseorang sebagai pemimpin) dimaksudkan sebagai keberpihakan kepada ahlulbait dan tabarri (tabarra’a an fulan: melepaskan diri atau menjauhkan diri dari seseorang)dimasudkan sebagai sikap menjauhkan diri atau melepaskan diri dari musuh-musuh ahlulbait.




BAB 8
AHLUS SUNAH WAL JAMA’AH
Ahlus sunah merupakan orang orang yang berpegang teguh pada sunah nabi SAW (hadis), jamaah berarti maayoritas sesuai dengan tafsiran yang di berikan sadr al syar’ah al-mahbubi yaitu ‘ammah al-muminun (umumnya umat islam ) dan al-jama’ah wa al-sawad al-a’zam ( jumlah besar dan khalayak ramai) . aliran ini di nisbahkan kepada aliran asy’ariyah dan maturidiyah yang berpegang teguh kepada sunah nabi saw dan mayoritas dalam masyarakat islam . aliran ini muncul sebagai perlawan terhadap aliran mu’tazila yang menggap al qur’an sebagai mahluk .
Doktrin ahlus sunah wal jamaah terbagi dua yaitu badang aqidah dan bidang politik
Doktrin bidan aqidah meliputi :
1.meyakini sifat Allah yang ma’ani (abstrak) dan membedakan dengan mahluk.
2.manusia mempunyai daya usha dan ikhtisar atas perbuatannya yang ikhtisarnya tidak terlepas dari qadrat dan iradat Allah.
3.manusia butu pertolongan Allah dalam melaksanakan perbuatannya .
4.syukur adalah menjalankan segala nikmat Allah
5.segala sesuatu yang wujud dapat dilihat, Allah dapat di lihat di alhiirat .
6.iman adalah kepercayaan dalam hati . sedangkan lisan dan amal perbuatan adalah pelengkap iman .
7.orang yang meninggal berdosa besar dan belum bertobat itu adalah urusan Allah untuk memutuskan
8.semua kewajiban menurut sabda Allah bukan dari pemikiran mahluk
9.allah tidak mempunyai keharusan untuk berbuat islah terhadap hambanya
10.mengutus rasul adalah hak Allah bukan kewajiban Allah
11.Allah berkuasa menciptakan sesuatu tanpa ada contohnya terlebih dahulu
12.penghuni alam kabur mengetahui lebih luas atas perbuatannya daripada sewaktu masih hidup di dunia .
13. kata kata di Al Qur’an atau hadits yang mutasyabihat atau seakan tasybih dengan tuhan

Doktrim bidang politik
pemerintah harus ada,mutlak,yakni imam sebagai memperbaiki dan mengatur masyarakat.

Tokoh tokoh ahlus sunnah wal jamaah
Ulama salaf :
1. Imam ahmad bin hambal
2. Ibn taimiyah
3. Muhammad ibn abdul wahhab

Ulama khalaf :
1. Abu musa al asy’ari
2. Abu mansyur al maturidi
3. Al baqillanial juwaini
4. Al ghazali
5. As sunusi
6. Al bazdawi


BAB 9
PERBANDINGAN ANTAR ALIRAN
Untuk melihat gambaran perbandingan aliran ilmu kalam , dipaprkan kembali uraian pada bab sebelumnya , yang meliputi : pelaku dosa besar , iman dan kufur , perbuatan tuhan dan manusia , sifat sifat tuhan , kehendak mutlak dan keadilan tuhan , serta masalah imamah .
Setiap aliran berbeda pendapat dalam memfonis pelaku dosa besar, cara pandang terhadap masalah iman dan kufur. Pandangan terhadap perbuatan Tuhan meliputi kewajiban-kewajiban Tuhan terhadap manusi, berbuat baik dan terbaik, beban di luar kemampuan manusia, pengiriman rasul, dan janji serta ancaman. Selain itu, setiap aliran berbeda pendapat mengenai perbuatan manusia yang menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kehendak sendiri atau perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Ada yang menyatakan Tuhan tidak mempunyai sifat dan ada yang menyatakan sebaliknya. Kehendak Allah bersifat mutlak dan tidak dapat dikatakan zalim serta ada yang berpendapat bahwa perbuatan Allah itu disamakan dengan ukuran perbuatan manusia.
Nabi Muhammad SAW adalah imam umat Islam, baik dalam bidang keagamaan ataupun pemerintahan. Fungsi Rasulullah SAW sebagai nabi tidak dapat digantikan, sedangkan fungsinya sebagai pimpinan masyarakat dilanjutkan oleh para khalifah yang mendapat bimbingan (al-Khulafa al-Rasyidin). Untuk menggantikan fungsi kenabian (an-Nubuwwah) dibentuk lembaga imamah yang bertujuan untuk memelihara agama dan mengatur (siyasah) dunia.

BAB 10
PEMIKIRAN  KALAM HASAN HANFI
Hasan hanafi hassanein lahir di kairo ,di dekat benteng salahudin , daerah perkampungan al-azhar (mesir) pada tanggal 23 februari 1935 . Pokok-pokok pemikiran kalam Hassan Hanafi meliputi kritik terhadap teologi tradisional yang kurang memberi ruang gerak, karena mereka terikat bukan hanya pada dogma-dogma tetapi pada ayat-ayat yang mengandung arti zanni. Dengan demikian, para penganut teologi ini sukar mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat modern. Dalam gagasan tentang rekonstruksi teologi tradisional, Hanafi menegaskan perlunya mengubah orientasi-orientasi perangkat konseptual sistem kepercayaan (teologi) sesuai perubahan konteks politik yang terjadi.
Gagasan pemikiran Hanafi secara garis besar adalah upaya untuk merekontruksi warisan intelektual Islam klasik, agar mempunyai vitalitas dalam menggerakan umat Islam serta memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi selanjutnya. Mengembalikan dan menempatkan universitas superioritas kebudayaan Barat pada porsi dan posisi yang wajar. Mencari dan menyusun teori-teori baru untuk menafsirkan kebudayaan manusia secara global mendialogkannya dengan hasil rekonstruksi warisan Islam tersebut untuk kemudian dapat dijadikan sebagai landasan umat Islam di jaman modern.

BAB 11
PEMIKIRAN KALAM ISMAIL AL-FARUQI
Ismail raji al-faruqi , lahir di jaffa (palestina) pada tanggal1 januari 1921 . Ia dikenal sebagai ahli ilmu agama Islam dan ilmu perbandingan agama serta terkenal sebagai penganjur Pan-Islamisme. Pokok-pokok pemikiran Kalam Ismail al-Faruqi meliputi tauhid dan islamisasi ilmu pengetahuan.
Al-Faruqi menyatakan bahwa hakikat tauhid antara lain sebagai inti pengalaman agama, sebagai pandangan dunia, sebagai intisari Islam, sebagai prinsip sejarah, sebagai prinsip pengetahuan, sebagai prinsip metafisika, sebagai prinsip etika, sebagai prinsip tata sosial, sebagai prinsip ummah, sebagai prinsip keluarga, debagai prinsip tata politik, sebagai prinsip tata ekonomi, sebagai prinsip tata dunia, sebagai prinsip estetika. Untuk menghindari keracunan Barat, al-Faruqi mengemukakan prinsip metodologi tauhid sebagai satu kesatuan kebenaran.
Al-Faruqi menetapkan lima sasaran dari rencana kerja Islamisasi, yaitu
1) menguasai disiplin-disiplin modern;
2) menguasai khazanah Islam;
3) menentukan relevansi Islam yang spesifik pada setiap bidang ilmu pengetahuan modern;
4) mencari cara-cara untuk melakukan sentesa kreatif antara khazanah Islam dengan khazanah ilmu pengetahuan modern;
5) mengarahkan pemikiran Islam ke lintasan-lintasan yang mengarah pada pemenuhan rancangan Tuhan.
Adapun dalam mengemukakan idenya al-Faruqi menggunakan pendekatan teologis. Dengan landasan khasanah kalam, yakni dengan cara menyegarkan kembali wawasan-wawasan ideasional dari para pembaru gerakan Salafiah. Ia berusaha menemukan relevansi Islam dengan berbagai bidang pemikiran dan aktifitas kontemporer. Al-Faruqi lebih menekankan islamisasi ilmu-ilmu sosial.

BAB 12
PEMIKIRAN KALAM H.M RASYIDI
H.Mohammad rasjidi lahir di kotagede , Yogyakarta pad tanggal 20 mei 1951 . Beliau seorang tokoh intelektual Muslim, filsuf, ulama, guru besar, dan menteri agama pertama Republik Indonesia. Pokok pemikiran beliau meliputi dua macam stabilitas, yaitu stabilitas karena keyakinan dan kesadaran, serta stabilitas yang didasarkan atas kebodohan.
Selain itu, pemikiran kalam Rasjidi dapat ditelusuri dari kritikan-kritikan terhadap Harun Nasution dan Nurcholis Madjid. Rasjidi menolak menyamakan pengertian ilmu kalam dan teologi. Rasjidi berpendapat bahwa tema ilmu kalam yang menonjolkan perbedaan pendapat antara aliran Asy’ariah dan Mu’tazilah akan melemahkan iman para mahasiswa. Ia mengakui bahwa Islamlah agama yang mengagungkan akal yang dapat mengetahui baik dan buruk. Menurut Rasjidi, iman bukan sekedar menuju bersatunya manusia dan Tuhan, tetapi dapat dilihat dalam dimensi konsekuensial atau hubungan manusia dengan manusia, yakni hidup dalam masyarakat.
Rasjidi mengemukakan bahwa tidak ada distinasi asosiatif antara nasionalisme dan Islamdi kalangan kaum muslimin. Ia mengakui pentingnya pluralitas keagamaan dalam dunia modern karena ia sangat mendukung gagasan toleransi beragama. Ia meyakini bahwa Islam adalah agama yang paling benar yang akan membawa pemeluknya kepada kemajuan dalam dunia moden selama mereka memahami dan menjalankan Islam dengan benar.
BAB 13
PEMIKIRAN KALAM HARUN NASUTION
Harun nasution lahir pada hari selasa , 23 september 1919 di pamatang siantar , sumatra utara. Ia seorang pedagang asal Mandailing dan qadhi (penghulu) pada masa pemerintahan Belanda di Kabupaten Simalungan, Pemantang Siantar. Pokok pemikiran Harun Nasution meliputi peranan akal, pembaharuan teologi, akal dan wahyu, baik dan burut menurut pertimbangan akal.
Harun Nasution mengkaji peranan akal dalam diri manusia. Menurutnya, besar kecilnya pernanan akal dalam sistem teologi suatu aliran sangat menentukan dinamis atau tidaknya pemahaman seseorang tentang ajaran Islam. Adapun dalam masalah pembaharuan teologi, menurutnya jika hendak mengubah nasib umat Islam maka umat Islam hendaklah mengubah teologi mereka menuju teologi yang berwatak free-will, rasional, serta mandiri. Akal dan wahyu mempunyai hubungan dan keduanya tidak bertentangan. Menurut Harun Nasution, pengetahuan yang memperoleh akal bersifat relatif mungkin benar dan mungkin salah, sedangkan pengetahuan yang didapat dari wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak benar. Fungsi wahyu menurutnya adalah bertambah besar fungsi yang diberikan kepada wahyu oleh suatu aliran, bertambah kecil daya akal dalam aliran itu. Oleh karena itu di dalam sistem teologi yang memberikan daya terbesar kepada akal dan fungsi terkecil kepada wahyu, manusia dipandang mempunyai kekuasaan dan kemerdekaan. Tetapi dalam sistem teologi yang memberikan daya terkecil kepada akal dan fungsi terbesar kepada wahyu, manusia dipandang lemah dan tidak merdeka.
Sumbangan terpenting dari Harun Nasution terletak pada upayanya memberikan landasan bagi bangunan tradisi intelektual di lingkungan IAIN. Hal itu dianggap sebagai cikal bakal bagi dimungkinkannya mahasiswa untuk bicara secara bebas dan bahkan untuk memperdebatkan doktrin agama secara kritis. Dengan memperkenalkan aliran-aliran teologi yang berlainan kepada umat Islam Indonesia, pemikiran kalam Harun Nasution bermanfaat untuk memperdalam pengertian tentang Islam pada umumnya dan tentang ilmu kalam pada khususnya.

Metode dakwah

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillahi nahmaduhu hamdan hamdan, wa syukru lillahi nasykuruhu syukron syukron. Segala puji bagi Allah SWT atas karunia yang telah diberikan-Nya sehingga makalah “Metode Dakwah” yang disusun sebagai tugas mata kuliah Ilmu Dakwah dapat diselesaikan semaksimal mungkin. Shalawat serta salam disanjungkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang memberikan inspirasi dakwah sehingga makalah ini tersusun salah satunya atas spirit perjuangan beliau.
Berdakwah, sebagaimana telah dibahas sebelumnya merupakan kegiatan wajib yang harus dijalankan oleh umat Islam. Hal ini dipahami secara sempit oleh beberapa kalangan sehingga esensi dakwah sering tidak tersampaikan akibat tidak memadainya seorang da’i dalam berperan sebagai penyampai pesan dakwah. Hal yang sering menjadi kendala adalah tidak mampunya da’i menyikapi problematika kontemporer yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kemudian masyarakat menjadi korban adu kepentingan antar golongan yang sebenarnya tidak patut untuk dipersoalkan.
Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen Ilmu Dakwah, Ibu Khoiro Ummatin yang telah memberikan kami kesempatan berdiskusi ria membahas problematika disefektifitas kegiatan dakwah sehingga muncul teori-teori untuk mengangkat dakwah sebagai sebuah kajian dan kegiatan yang efektif. Permintaan maaf kami haturkan atas kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dalam penyusunan makalah ini, baik kecil maupun besar.
Akhir kata wallahu muwafiq ila aqwam at-thariq.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Bandung, 20 Oktober 2017
Penyusun

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu arti dakwah adalah usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqida syariat serta akhlak islamiyah. Dalam pelaksanaan dakwah ini, selayaknya harus mengetahui metode-metode dalam penyampaiannya,  yang mana Al-Quran telah mengisyaratkan sebagai tuntunan dalam metode tersebut.
Dalam menerangkan cara-cara berdakwah tersdebut, Allah SWT berfirman:
 ادع إلي سبيل ربك باالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم باالتي هي احسن إن ربك هو اعلم بمن ضل عن سبيله وهو اعلم باالمهندين {النحل:125}
“Serulah kepada jalan tuhanmu dengan hikmah, mauidzah hasanah, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik, Tuhanmu Maha Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan ia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Dari ayat di atas jelaslah bahwa seorang juru dakwah harus memperhatikan metode-metode tersebut sehingga visi dan misi dalam berdakwah dapat tercapai, yang mana susunan metode tersebut disajikan sebagai acuan dalam berdakwah sesuai kondisi dan situasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Dakwah qurani?
2. Bagaimana Dakwah Rosulullah?
C. Tujuan Pembahsan
Untuk mengetahui Metode dakwah Qurani dan Metode dakwah Rasulullah

PEMBAHASAN
A. Metode Dakwah dalam Al-Quran
1. Metode Hikmah
Hikmah secara bahasa memiliki beberapa arti: al-adl, al-ilm, al-hilm, al-nubuwah, al-Qur’an, al-injil, al-Sunnah dan lain sebagainya. Hikmah juga diartikan al-llah, atau alasan suatu hukum, diartikan juga al-kalam atau ungkapan singkat yang padat isisnya. Seseorang disebut hakim jika dia didewasakan oleh pengalaman, dan sesuatu hikmah jika sempurna.
Dalam bahasa komunikasi hikmah menyangkut apa yang disebut sebagai frame of reference, field of reference dan field of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap terhadap pihak komunikan (objek dakwah). Dengan kata lain bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasife. Karena dakwah bertumpu pada human oriented, maka konsekuensinya logisnya adalah pengakuan dan penghargaan pada hak-hak yang bersifat demokratis, agar fungsi dakwah yang utama adalah bersifat informative.
Para ulama telah mendefinisikan kata himah secara istilah yang diambil dari pengertian bahasa tersebut, antara lain:
AL-Hikmah: “mencapai kebenaran dengan ilmu dan akal.” Al-Hikmah dari Allah adalah mengetahui sesuatu dan menciptakannya secara sempurna. Dan hikmah bagi manusia adalah mengetahui apa-apa yang diciptakan Allah dan berbuat baik.
Pengertian lain, hikmah adalah mengetahui sesuatu yang terbaik dengan pengetahuan yang paling baik.
Meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Ketepan ucapan dan perbuatan secara bersamaan.
Ibnu katsir menafsirkan kata hakim, dengan keterangannya, hakim dalam perbuatan dan ucapan, hingga dapat meletakan sesuatu pada tempatnya. Dari berbagai pengertian ini, jelaslah bahwa apa yang dimaksud metode hikmah adalah metode meletakan sesuatu pada tempatnya, dengan demikian belarti mencangkup semua teknik dakwah

a. Dasar-dasar Metode Hikmah
Kelebihan metode hikmah ini nampak pada beberapa hal berikut:
Dari makna hikmah yang mengakomodir kedua ikmah teoritis dan praktis, dan seorang tidak dikatakan hakim (bijak) jika tidak bisa berbuat bijak secara teoritis dan praktis.
Allah sendiri memilih kata hakim sebagai salah satu nama-Nya yang diulang dalam Al-Qur’an lebih dari 80 kali.
Hikmah merupakan salah satu isi hati Nabi saw. Sebagaimana dalam hadits disebutkan: “Dibukalah atap rumahku dan akku di Makkah, lalu turunlah Jibril, lalu di belah dadaku, kemudian dicuci dengan air zamzam, lalu ia membawa bokor emas yang berisikan hikmah dan iman, kemudian dituangkan dalam dadaku, lalu dikukuhkannya.”(Muttafaq Alai).
Diantara pekerjaan Rosululla saw. adalah  mengajaarkan hikmah, “Dan dia mengajarkan kamu hikmah  dan kitab.”
Allah menganjurkan untuk berdakwah dengan metode ini: “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mau’idzoh hasanah” (QS. An-Nahl: 125).
Pemberian yang paling berharga yang di berikan kepada manusia: “Ia memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, barang siapa yang diberi hikmah berarti telah diberi kebaikan yang banyak” (QS. Al-baqarah: 269)
Seseorang boleh iri karena hikmah yang didapat orang lain di dunia ini. Hadits Rasul saw.: “Tidak ada iri kecuali dalam dua hal; kepada seseorang yang diberi harta oleh Allah lalu dia bisa menguasainya dengan hak hingga tidak mengahncurkan dirinya, dan seseorang yang diberi hikmah lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya


2. Metode Mauidzah Hasanah (nasihat)
Secara etimologis, mauidzoh merupakan bentukan dari kata wa’adza-ya’idzu-iwa’dzan dan ‘idzata; yang berarti “menasihati dan mengingatkan akibat suatu perbuatan,” berarti juga “menyuruh untuk mentaati dan memberi wasiat agar taat.”
Alhasanah  merupakan lawan dari sayyiat ;maka dapat dipaami bawa mauidza dapat berupa kebaikan, dapat juga kejahatan; hal itu tergantung pada isi yang disampaikan seseorang dalam memberikan nasihat dan anjuran , juga tergantung pada merode yang dipakai pemberi nasihat.
Atas dasar itu, maka pengertian untuk mauidzah disertai dengan sifat kebaikan, “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mauidzah hasanah…..” Karena kalau kata mauidzah dipakai tanpa embel-embel dibelakangnya, pengertiannya harus dipaami sebagai mauidzah hasanah.  Ali Mustafa Yaqub mengatakan bahwa Mauidzah al Hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik di mana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subyek
Menurut filosof Tanthawy Jauhari, yang dikutip Faruq Nasution mengatakan bahwa Mauidzah al Hasanah adalah Mauidzah Ilahiyah yaitu upaya apa saja dalam menyeru /mengajak manusia kepada jalan kebaikan (ma yad’u ila al shale) dengan cara rangsangan ,enimbulkan cinta (raghbah) dan rangsangan yang menimbulkan waspada (rahbah).
Cukup sederhana, teetapi mengandung ke dalam uraian yang cukup luas, karena raghbah dan rahbah yang dimaksudkan ole Syaikh al Islam itu adalah merupakan kebutuhan emosional dan manfaat ganda di dalam kehidupan yang wajar dan sehat (to satisty emosional needs and gain stability of life) sehingga di dalam konteks sosiologis, suatu kelompok akan merasakan bahwa seruan agama (islam) memberi semangat dan kehidupan yang cerah baginya. Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa menerima suatu gagasan atau ide tertentu. Upaya untuk menghindari rasa tersinggung atau paksaan ini tercermin dalam ayat Al-Quran:
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك………..
“Maka disebabkan Rahmat dari Allah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati (bersikap) kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…….
Dan bawha aktifitas dakwah adalah dengan mauidzah yang mengarah kepada pentingnya manusiawi dalam segala aspeknya. Sikap lemah lembut (affection) menghindari sikap egoism adala warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang melancarkan idea-ideanya untuk mempengaruhi orang lain secara persuasive dan bahkan coersive (memaksa).
Caranya dengan mempengaruhi obyek dakwah atas dasar pertimbangan psikologis dan rasional. Maksudnya sebagai subyek dakwah harus memperhatikan semua determinan psikologis dari obyek dakwah berupa frame of reference (kerangka berpikir) dan field experience (lingkup pengalaman hidup dari obyek dakwah dan sebagainya). Dalam hal ini Nabi memberikan petunjuk melalui sabdanya:
خا طبوا الناس علي قدر عقولهم.
“Berbicaralah dengan mereka (manusia) itu sesuai dengan kemampuannya”.
  Jadi setelah mengalami frame of experience dari obyek dakwah, seorang da’I diwajibkan menyampaikan nasehat-nasehatnya dengan nasehat yang factual berupa mauidzah hasanah agar pihak obyek dakwah dapat menentukan pikiran teradap rangsangan, psikologis yang mempengaruhi dirinya.

B. Metode Dakawah Rasul
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang di utus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya. Rasulullah saw. berasal dari nasab yang mulia dari keturunan Nabi Ismail sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surah al_Ahzab ayat : 40
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah Memilih Kinanah dari anak Ismai as. dan memilihQuraisy dari Kinanah, dan memilih Quraisy bani Hasyim, dan memilihku dari bani Hasyim (Al-Quran surah al-Ahzab: 40).
Ini menunjukkan bahwa Rasulluh memang telah dipersiapkan oleh Allah SWT. untuk mengemban risalah agama yang agung untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, menjadi penebar agamarahmat bagi seluruh alam, memberika kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., dan memberi kabar buruk bagi umat yang melanggar semua perintah-Nya.
Kiprah nabi Muhammad saw. sebagai rasul sekaligus pemimpin agama baru akan berkembang ketika ia menerima wahyu di Gua Hira (Munawir khalil, 1993: 124). Pada saat ia prihatin terhadap masalah-masalah yang di hadapinya di Mekkah, sehingga beliau mencari keheningan dan memisahkan diri untuk melakukan kontemplasi di Gua Hira yang letaknya beberapa kilometer dari Mekkah.
Di Gua Hira inilah kemudia rasulullah pertama kalinya mendapatkan wahyu yang di sampaikan oleh malaikat Jibril yang terdapat dalam surah Al-Alaq ayat 1-4 .
Terjemahnya:
”Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah teramat mulia, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam (tulis baca), dia mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”.
Sejak turunnya wahyu yang pertama tersebut maka Rasulullah telah dipilih oleh Allah untuk diperintahkan menyerukan agama Islam. Maka Rasulullah menyusun formulasi dakwah yang dilakukannya di kota Mekkah.
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah pada waktu itu ada tiga metode, yakni dengan cara sembunyi-sembunyi, semi rahasia dan terang-terangan.Dakwah rasulullah secara sembunyi-sembunyi mampu mengislamkan istrinya yaitu, Khadijah, dan juga sahabatnya yaitu Zaid bin Haritsahra. Abu Bakar dan sepupunya Ali bin Abi Thalib (Sabilitaqwa Amanah, 1993: 34). Sedangkan dakwah yang dilakukan secara terang-terangan nanti pada tahun keempat kerasulannya, setelah mendapat perintah dari Allah SWT. sesuai dengan surah al-Hijr: 94.
Terjemahnya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. (Departemen Agama RI, .399)
Menurut Said Hawwa dalam bukunya al_rasul Muhammad saw. bahwa formulasi lain yang digunakan oleh Rasulullah ketika melakukan dakwah di Mekkah adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan Orang-orang;
2. Mendatangi tempat-tempat pertemuan,
3. Pergi untuk bertabligh;
4. Menugaskan setiap muslim untuk bertabligh;
5. Membebankan tugasmengajar;
6. Mengirim utusan kepadaraja dan amir
(Said Hawwa, 1995: 65).
Jika melihat dan menelaah apa yang dilakukan oleh Rasulullah dalam dakwahnya maka hal yang pertama kali dilakukannya adalah mengislamkan orang-orang terdekatnya termasuk isterinya yaitu khadijah, Ali bin Abi Thalib dan para sahabatnya, Ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya dukungan orang yang terdekat dalam melakukan aktifitas dakwah.
1. Kondisi Masyarakat di Kota Mekkah
a.Kondisi Keagamaan
Pada abad-abad menjelang kehadiran Islam, masyarakat Arab dikuasai oleh pemikiran syirik memandang berhala sebagai perantara untuk menghubungkan dengan Tuhan mereka. Mereka mempercayai keberadana Allah sebagai Tuhan yang Mahabesar, Pencipta alam semesta, pengatur segala kehidupan di langit dan bumi. Mereka yakin bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya. Tetapi pikiran yang ada dalam benak mereka sangat sukar memahami ajaran tauhid yang diberikan oleh para Nabi terdahulu. Pada waktu itu mereka menyembah berhala dengan cara membuat rumah-rumahan untuk di jadikan ’istana’bagi tuhan-tuhan berhala dan patung-patung pujaan. (H.M. Al-Hamid Al-Ahsaini, 2000: 76-78).
Jika dilihat dari perilaku orang-orang Arab pada saat itu menujukkan bahwa begitu gigihnya mempertahankan keyakinan mereka yang berasal dari nenek moyang merekayang dilakukannya secara turun temurun.
b.Kondisi sosial budaya
Di kalangan masyarakat Arab jahiliyah juga terdapat lapisan-lapisan masyarakat, dimana ada beberapa kabilah atau suku yang merasa memilki martabat yang lebih tinggi dengan lapisan-lapisan yang lainnya. Fanatisme terhadap kesukuan dan kekabilahan berakar begitu kuat di tengah-tengah masyarakatArab.
Selain masalah kesukuan yang sangat kental dengan kondisi masyarakat pada saat itu dalam bukunya Ibnu Katsir mejelaskan bahwa kondisi masyarakat sangat bobrok, dimanahubungan antara laki-laki dan perempuan sudah sangat rusak, perlakukuan terhadap budak semena-mena , budaya miras yang mengakar , mengubur anak perempuannya hidup-hidup karena tidak suka melihat anak perempuan (Ibnu Katsir, 1993: 46).
Demikianlah kondisi masyarakat Arab pada saat itu, yang penuh dengan kebobrokan.
c.Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Arab pada saat itu, mayoritas mengembala unta dan kambing. Kehidupan mereka berpindah-pindah dari satu gurun ke gurun yang lainnya.Perdagangan adalah pendapatan primadona masyarakat Mekkah dan Quraisy pada saat itu.
2. Metode Dakwah Rasulullah saw.
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di kota Mekkah pada masa Kenabiannya dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu secara sembunyi-sembunyi dengan melakukan pembinaan dan pengkaderan, semi rahasia dan secara terang terangan atau Zhair dan melakukan upaya pembentukan sistemmasyarakat. Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan bagaimana ketiga tahapan tersebut.
a.Tahap pertama dengan melakukan dengan rahsia.
Dakwah Rasulullah pada tahap ini dilaksanakan secara sirriyah (rahasia) dalam waktu tiga tahun . Waktu itu dakwah belum dilakukan secara terbuka di depan umum, melainkan melalui individu-individu , dari rumah ke rumah. Mereka yang menerima dakwah Islam dikumpulkan di rumah Arkom , sehingga rumah itu dikenal sebagai Darul Arqam. Disanalah mereka di binadan dikader dengan sungguh-sungguh dan secara terus menerus.
Pada tahapan dakwah ini, orang-orang terdekat dengan Rasulullah SAW. dan orang-orang yang dianggap mampu memegang rahasia yang diajak oleh Rasulullah untuk mempelajari Islam. Orang yang pertama kali masuk Islam adalah khadijah , istrinya , selanjutnya Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib dan teman dekat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar as-Shiddiq (Munawir khalil, 1993: 124).
b.Tahapan kedua yaitu seruan Nabi Muhammad saw. Masih semi rahasia
Pada tahapan ini, Nabi Muhammad saw. mengajak kepada kaum keluarganya yang bergabung dalam rumpun Bani muthalib untuk masuk Islam. Tahapan ini dijalankan berdasarkan petunjuk wahyu yang menegaskan supayadakwah dilakukan lebih luas
c.Tahap ketiga secara terang-terangan.
Pada tahapan ini bentuk dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. adalah dengan cara terang-terangan atau terbuka kepada seluruh masyarakat Jazirah Arab. Tahapan ini penuh dengan rintangan dan perjuangan setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT. Sebagaiamana terdapat dalam surah al_hijr: 94.
Dakwah pada masa ini, mendapat reaksi yang sangat keras dari kalangan kaum musyrikin . Siksaan dan penganiayaan datang bertubi-tubi. Istri Bilal bin Rabbah disiksa hingga meninggal, sedangkan Bilal sendiri di paksa berbaring di siang hari bolong di tengah teriknyamatahari (Al-Ummah, h.59) Puncak dari kekejaman itu sangat dirasakan oleh Rasulullah saw. takkala dua pilar utama penopangnya yakni Abu Thalib pamannya dan Khadijah istrinya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di tahun ke sepuluh kenabiannya. Kondisi ini menyebabkan Nabi Muhammadsaw. semakin diejek dan disoraki dan dilempari batu bahkan sampai terluka di bagian kepala dan badannya(Montgomery Watt, 1982: 83).
Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang Quraisy menentang seruan Islam yaitu :
1. Rivalitas tradisonal ala Arab Mekkah tidak dapat membedakan antara kenabian dna kekuasaan. Tentang seruan Nabi Muhammad saw. kepada Islam, itu ditanggapi secara politis dalam arti bahwa menerima seruan nabi Muhammad saw berarti tunduk di bawah kekuasaan Abdul Muthalib.
2. Persamaan hak Nabi Muhammad saw. menyerukan persamaan hak antara hamba sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy. Konsep Islam tentang persamaan hak dibuktikan kebenarannyaoleh kaum muslimin dengan menebus mereka yang masuk Islam seperti: Zaid bin Haritsah, Bilal dan sebagainya.
3. Kekhawatiran-kekhawatiran untuk di bangkitkan. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat. Mereka beranggapan bahwa ajaran ini sangat kejam.
4. Tradisi nenek moyang. Tradisi yang mereka pegang teguh dianggap sesuatu yang mutlak dan membawa keuntungan sehingga mereka sulit meninggalkannya. Oleh sebab itu Islam diserukan oleh Nabi Muhammad saw. dianggap sesuatu yang baru dan tidak dapat menggantikan yang sudah lama.
5. Masalah ekonomi. Kedatangan Islam yang melarang pemujaan kepada patung dan semacamnya oleh orang-orang Arab sebagai suatu tindakan politik ekonomi yang akan usaha mereka (Ahmad Syalabi, 1983: 87-90).

PENUTUP
Dengan demikan, ungkapan bi al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi pengetahuannya.Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan. Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dan pada tujuan yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan bijaksana
Al-maw’izhah al-hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam kalbu dengan penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab, kelemahlembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar.
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang di utus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya. Rasulullah saw. berasal dari nasab yang mulia dari keturunan Nabi Ismail sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surah al_Ahzab ayat : 40
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah Memilih Kinanah dari anak Ismai as. dan memilihQuraisy dari Kinanah, dan memilih Quraisy bani Hasyim, dan memilihku dari bani Hasyim (Al-Quran surah al-Ahzab: 40).
Ini menunjukkan bahwa Rasulluh memang telah dipersiapkan oleh Allah SWT. untuk mengemban risalah agama yang agung untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, menjadi penebar agamarahmat bagi seluruh alam, memberika kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., dan memberi kabar buruk bagi umat yang melanggar semua perintah-Nya.

DAFTAR PUSTAKA
 Al-Madkhal ila Ilmi Dakwah,
Johan Budi S., Islam-Tata Nilai Alternatif peradaban Modern
Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997),
Said Hawwa. Al-Rasul Muhammad saw., Solo: Pustaka Mantik,1995.
Ahmad Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Cet.,I; Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983.
H.M. Al-Hamid Al-Ahsaini. Membangun Peradaban Sejarah Muhammad saw. Sejak sebelum di Utus menjadi Nabi, Cet. I, Jakarta: Pustaka Hidayah, 2000.
Munawir khalil. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. Cet. I ., Jakarta: Bulan Bintang, 1993