Minggu, 31 Desember 2017

PENYELANGGARAAN JENAZAH

PENYELANGGARAAN JENAZAH
A. Tata Cara Penyelanggaraan Jenazah
Dalam ketentuan hukum Islam ( fikih ) , jika seorang muslim meninggal dunia maka hukum fardu qifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untuk melaksanakan 4 perkara yaitu memandikan, mengkafani, menyolatkan, dan menguburkan.
1. Memandikan Jenazah
Setiap orang muslim yang meninggalkan dunia harus di mandikan dan di shalatkan terlebih dahulu sebelum di kubur. Menurut jumhur ulama melaksanakannya adalah fardu kifayah.
a. Syarat-Syarat Memandikan Jenazah
1) Orang muslim berakal, dan baligh;
2) Orang yang memandikan jenazah wajib berniat;
3) Orang jujur, shaleh, dan dapat di percaya hal itu dimakudkan agar orang itu hanya menyiarkan mana-mana yang baik dan menutupi kejelekan tentang orang yang meninggal tersebut.
b. Orang Yang Utama Memandikan Jenazah
1) Untuk jenazah laki-laki, orang yang utama memandikan adalah orang yang di beri wasiat, bapak, kakek, keluarga terdekat, mahram dari pihak laki-laki dan juga istrinya.
2) Untuk jenazah perempuan adalah ibunya, neneknya, atau keluarga terdekat serta suaminya.
3) Jika jenazah anak laki-laki, boleh perempuan jika nk perempuan boleh laki-laki memandikannya.
4) Jika perempuan meninggal dan semua yang hidup laki-laki dan tidak ada suaminya atau sebaliknya, jenazah tersebut tidak d mandikan tetapi di tayamummkan oleh salah seorang dari mereka dengan memakai lapis tangan.
c. Tata cara memandikan jenazah
1) Ambil kain penutup dan gantikan dengan kain basahan sehingga aurat utamanya tidak terlihat;
2) Mandikan jenazah di tempat tertutup;
3) Pakailah sarung tangan dan bersihkan jenazah dari segala kotoran;
4) Ganti sarung tangan yang baru, lalu bersihkan seluruh badannya dan tekan perutnya perlahan-lahan. Jika Jenazah perempuan tidak hamil;
5) Tinggikan kepala jenazah agar air tidak mengalir ke arah kepala;
6) Masukan jari tangan yang telah dibalut dengan kain basah ke mulut jenazah, lalu gosok giginya, dan bersihkan hidungnya. Kemudian wudhukan seperti untuk shalat;
7) Siramkan air ke tubuh yang sebelah kanan dahulu kemudian kesebelah kirinya;
8) Mandikan jenazah dengan air sabun dan air yang terakhir dicampur dengan wangi-wangian;
9) Perlakukan dengan lembut ketika membalikan dan menggosok anggota tubuhnya;
10) Memandikan jenazah satu kali jika dapat membasuh ke seluruh tubuhnya,
 itulah yang wajib. Sunnahnya mengulangi beberapa kali dalam bilangan
 ganjil;
11) Jika keluar najis dari jenazah tersebut setelah dimandikan dan mengenai badannya,  wajib dibuang dan di mandikan kembali. Jika keluar najis setelah diatas kafan, maka tidak perlu untuk di mandikan kembali, tetapi cukup membuaaang najinya saja;
12) Keringkan tubuh jenazah setelah dimandikan dengan kain atau handuk sehingga tidak membasahi kafan;
13) Setelah selesai di mandikan, sebelum di kafani berilah wangi-wangian yang tidak mengandung alkohol.

2. Mengafani jenazah
a. Cara mengafani jenazah laki-laki
1) Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai, yang paling bawah lebih lebar dan luas dan masing-masing helai di beri kapur barus;
2) Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakan di atas kain kafan memanjang lalu di taburi dengan wangi wangian.
3) Tutuplah lubang lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
4) Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemuadian ujung lembar sebelah kiri. Selajutnya, lakukan seperti itu selembar demi selembar dengan cara yang lembut.
5) Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan tiga atau lima ikatan. Lepaskan tali ikatan setelah dibaingkan di liang lahat.
6) Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah , tutupkanlah bagian auratnya.
b. Cara mengafani jenazah perempuan
       Kain kafan perempan terdiri atas lima lembar kain putih, yaitu
1) Lembar pertama yng paling bawah menutupi seluruh badannya yang lebih lebar
2) Lembar kedua untuk kerudung kepala
3) Lembar ketiga untuk naju kurung
4) Lembar keempat untuk menutup pinggang hingga kaki , dan
5) Lembar kelima untuk menutup pinggil dan pahanya.
Mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut.
1) Susunlah kain kafan yang sudah di potong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakan di atas kain kafan sejajar, derta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus.
2) Tutup lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
3) Tutuplah kain pembungkus pada kedua pahnya.
4) Pakaikan sarung (cukup disobek saja, tidak dijahit)
5) Pakaikan baju kurungnya (cukup di sobek saja, tidak di jahit)
6) Dandalilah rambutnya tiga dandaanan, lalu julurkan ke belakang.
7) Pakaikan tutup kepalanya (kerudung).
8) Membungkusnya dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kenan lalu digulung ke dalam. Setelah itu, ikat dengan sobekan pinggir kain kafan yang setelahnya telah disiapkan di bagian bawah kain kafan, tiga atau lima ikatan, dan dilepaskan ikatannya setelah diletakan di dalam liang lahat.
Setelah itu, siap untuk di salatkan.

Menshalatkan Jenazah
Menurut ijma ulama hukum penyelenggaraan shalat jenazah adalah fardhu kifayah. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi:
صلو ا على مو تا كم (رواه ابن ما جه)
Artinya: “Shalatilah orang yang meninggal dunia diantara kamu”
Orang paling utana untuk melaksanakan shalat jenazah yaitu:
1. Orang yang diwasiatkan si mayat dengan syarat tidak fasik atau tidak ahli bid’ah.
2. Ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu.
3. Orang tua si mayat dan seterusnya ke atas.
4. Anak-anak si mayat dan seterusnya ke bawah.
5. Keluarga terdekat.
6. Kaum muslimim seluruhnya.
Rukun shalat jenazah ialah:
1. Berniat menshalatkan jenazah.
2. Takbir empat kali.
3. Berdiri bagi yang kuasa.
Adapun tata cara melakukan shalat jenazah adalah sebagai berikut:
1. Niat
“Ushalli ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbiirotin fardlal kifaayatin makmuuman lillaahi ta’aalaa”
Setiap shalat dan ibadah lainnya kalo tidak ada niat dianggap tidak sah, termasuk niat melakukan Shalat jenazah. Niat dalam hati dengan tekad dan menyengaja akan melakukan shalat tertentu saat ini untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah : 5).
Hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.” (HR. Muttafaq Alaihi)
Berdiri Bagi Yang Mampu
Shalat jenazah dilakukan dengan cara berdiri (seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada uzurnya). Karena jika sambil duduk atau di atas kendaraan [hewan tunggangan], Shalat jenazah dianggap tidak sah.
3. Takbir 4 kali
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355).
4. Setelah Takbir Pertama
2.membaca alfatihah
3.Setelah Takbir Kedua
Bersholawat kepada Nabi SAW
4.Setelah Takbir Keempat
Berdoa untuk Mayit
sabda Rasulullah SAW : Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR.
Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
“Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi, wanaqqohi minal khotoya kamaayunaqqottsaubu abyadhu minadanasi, waabdilhu daaron khoiron in daarihi, waahlankhoiron min ahlihi, wazaujan khoiron minzaujihi, waqihi fitnatal qobri wa’adaabinnar”.
5. Doa Setelah Takbir Keempat

“Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana walahu, walilladiinasabaquuna biliimaani walaataj’al fii quluubinaa gillan lilladiina amanuu robbanaa innakarouufurrohiim”.
8. Salam
“Assalamu’aliakum warahmatullohi wabarokaatuhu”. “kekanan dan kekiri”
Catatan:
· Doa yang saya berikan di atas adalah untuk mayit lelaki satu orang.
· Kalau dua orang laki-laki atau perempuan, diganti dengan: HUMA.
· Kalau perempuan satu orang, diganti dengan: HA.
· Kalau banyak mayit lelaki: HUM.
· Kalau banyak mayit wanita: HUNNA.
· Kalau gabung banyak mayat lelaki dan wanita, bisa pakai: HUM.
Contoh : Allahummaghfir lahum warhamhum, wa’aafihi wa’fu ‘anhum
 Menguburkan Jenazah
Disunnahkan membawa jenazah dengan usungan jenazah yang di panggul di atas pundak dari keempat sudut usungan.
Disunnahkan menyegerakan mengusungnya ke pemakaman tanpa harus tergesa-gesa. Bagi para pengiring, boleh berjalan di depan jenazah, di belakangnya, di samping kanan atau kirinya. Semua cara ada tuntunannya dalam sunnah Nabi.
Para pengiring tidak dibenarkan untuk duduk sebelum jenazah diletakkan, sebab Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah melarangnya.
Disunnahkan mendalamkan lubang kubur, agar jasad si mayit terjaga dari jangkauan binatang buas, dan agar baunya tidak merebak keluar.
Lubang kubur yang dilengkapi liang lahad lebih baik daripada syaq. Dalam masalah ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Liang lahad itu adalah bagi kita (kaum muslimin), sedangkan syaq bagi selain kita (non muslim).” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam “Ahkamul Janaaiz” hal. 145)
Lahad adalah liang (membentuk huruf U memanjang) yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian arah kiblat untuk meletakkan jenazah di dalamnya.
Syaq adalah liang yang dibuat khusus di dasar kubur pada bagian tengahnya (membentuk huruf U memanjang).
– Jenazah siap untuk dikubur. Allahul musta’an.
– Jenazah diangkat di atas tangan untuk diletakkan di dalam kubur.
– Jenazah dimasukkan ke dalam kubur. Disunnahkan memasukkan jenazah ke liang lahat dari arah kaki kuburan lalu diturunkan ke dalam liang kubur secara perlahan. Jika tidak memungkinkan, boleh menurunkannya dari arah kiblat.
– Petugas yang memasukkan jenazah ke lubang kubur hendaklah mengucapkan: “BISMILLAHI WA ‘ALA MILLATI RASULILLAHI (Dengan menyebut Asma Allah dan berjalan di atas millah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam).” ketika menurunkan jenazah ke lubang kubur. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Disunnahkan membaringkan jenazah dengan bertumpu pada sisi kanan jasadnya (dalam posisi miring) dan menghadap kiblat sambil dilepas tali-talinya selain tali kepala dan kedua kaki.
– Tidak perlu meletakkan bantalan dari tanah ataupun batu di bawah kepalanya, sebab tidak ada dalil shahih yang menyebutkannya. Dan tidak perlu menyingkap wajahnya, kecuali bila si mayit meninggal dunia saat mengenakan kain ihram sebagaimana yang telah dijelaskan.
– Setelah jenazah diletakkan di dalam rongga liang lahad dan tali-tali selain kepala dan kaki dilepas, maka rongga liang lahad tersebut ditutup dengan batu bata atau papan kayu/bambu dari atasnya (agak samping).
– Lalu sela-sela batu bata-batu bata itu ditutup dengan tanah liat agar menghalangi sesuatu yang masuk sekaligus untuk menguatkannya.
– Disunnahkan bagi para pengiring untuk menabur tiga genggaman tanah ke dalam liang kubur setelah jenazah diletakkan di dalamnya. Demikianlah yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Setelah itu ditumpahkan (diuruk) tanah ke atas jenazah tersebut.
– Hendaklah meninggikan makam kira-kira sejengkal sebagai tanda agar tidak dilanggar kehormatannya, dibuat gundukan seperti punuk unta, demikianlah bentuk makam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam (HR. Bukhari).
– Kemudian ditaburi dengan batu kerikil sebagai tanda sebuah makam dan diperciki air, berdasarkan tuntunan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam (dalam masalah ini terdapat riwayat-riwayat mursal yang shahih, silakan lihat “Irwa’ul Ghalil” II/206). Lalu diletakkan batu pada makam bagian kepalanya agar mudah dikenali.
– Haram hukumnya menyemen dan membangun kuburan. Demikian pula menulisi batu nisan. Dan diharamkan juga duduk di atas kuburan, menginjaknya serta bersandar padanya. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah melarang dari hal tersebut. (HR. Muslim)
– Kemudian pengiring jenazah mendoakan keteguhan bagi si mayit (dalam menjawab pertanyaan dua malaikat yang disebut dengan fitnah kubur). Karena ketika itu ruhnya dikembalikan dan ia ditanya di dalam kuburnya. Maka disunnahkan agar setelah selesai menguburkannya orang-orang itu berhenti sebentar untuk mendoakan kebaikan bagi si mayit (dan doa ini tidak dilakukan secara berjamaah, tetapi sendiri-sendiri!). Sesungguhnya mayit bisa mendapatkan manfaat dari doa mereka.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Berdasarkan uraian mengenai tata cara pengurusan jenazah dapat diambil beberapa hikmah, antara lain:
1. Memperoleh pahala yang besar.
2. Menunjukkan rasa solidaritas yang tinggi diantara sesame muslim.
3. Membantu meringankan beban kelurga jenazah dan sebagai ungkapan belasungkawa atas musibah yang dideritanya.
4. Mengingatkan dan menyadarkan manusia bahwa setiap manusia akan mati dan masing-masing supaya mempersiapkan bekal untuk hidup setelah mati.
5. Sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia, sehingga apabila salah seorang manusia meninggal dihormati dan diurus dengan sebaik-baiknya menurut aturan Allah SWT dan RasulNya.

Sejarah peradaban islam dinasti umayyah

PENDAHULUAN
Selama kurang lebih 91 tahun Dinasti Umayyah berkuasa.Pendidikan islam mulai tumbuh dan berkembang seiring dengan perluasan wilayah kekuasaan umat islam yang dipengaruhi oleh situasi dan kondisi politik pada saat itu.Perkembangan ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas pada bidang keagamaan saja tetapi dalam bidang teknologi dan militer serta administrasi pemerintahan juga banyak yang telah di reformasi.
Sangat banyak usaha,perjuangan dan jasa selama pemerintahan Umayyah ini.Baik dari segi perkembangan wilayah,kekuasaan maupun pengembangan kebudayaan dan peradaban islam.Semuanya itu merupakan bukti sejarah tentang kemajuan dalam pembangunan yang telah diukir oleh masing-masing Khalifah Dinasti Umayyah selama mereka berkuasa,diantaranya adalah mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentudengan menyediakan kuda yang lengkap dengan peralatannya disepanjang jalan,penerbitan angkatan bersenjata dan mata uang Bahkan jabatan hakim menjadi profesi tersendiri.Hal ini menunjukan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan mendapat dukungan yang tinggi dari masyarakat dan pemerintah.








PEMBAHASAN
Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Umayyah

A. Pemerintahan Dinasti Umayyah (41-132 H/661-749 M)
Pemerintahan ini berdiri setelah pemerintahan khulafaur Rasyidin yang ditandai dengan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib pada tahun 40 H/661 M.Pemerintahan mereka dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 Rabiul Awal 41 H/661 M.Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan Jumadil Ula tahun 132 H/749 M.Dengan demikian,pemerintahan Bani Umawiyyah ini berlangsung selama 91 tahun.(Ahmad Al-‘Usairy,2003:184)
B. Masa Kemajuan Bani Umayyah
1. Pemisahan kekuasaan, pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama dengan kekuasaan politik. Mu’awiyah bukanlah seorang yang ahli dalam soal-soal keagamaan, maka masalah keagamaan di serahkan kepada para ulama.
2. Pembagian wilayah, pada masa khalifah Umar bin Khattab terdapat 8 provinsi maka pada masa dinasti Umayyah menjadi 10 Provinsi. Setiap provinsi di kepalai oleh Gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada khalifah. Gubernur berhak menunjuk wakilnya di darah yang lebih kecil dan merek dinamakan amil.
3. Bidang administrasi pemerintahan, Dinasti Umayyah membentuk beberapa dewan departement yaitu:
a. Diwan Al-Rasail semacam sekertaris jendral yang berfungsi untuk mengurus surat-surat negara yang di tunjuk para gubernur atau menerima surat-surat dari mereka.
b. Diwan Al-Kharaj yng berfungsi untuk mengurus masalah pajak.
c. Diwan Al-Barid yang berfungsi sebagai penyampai berita rahasia darah lepada pemerintah pusat.
d. Diwan Al-Khatam yang berfungsi untuk mencatat atau menyalin peraturan yang di keluarkan oleh khalifah .
e. Diwan Musghilhat yang berfungsi untuk menangani berbagai kepentingan umum.
4. Organisasi keuangan percetakan uang dilakukan pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan, walaupun pengelolaan aset dari pajak  tetap di Baitul Mal .
5. Organisasi Ketentaraan pada masa ini keluar kebijakan yang agak memaksa untuk menjadi tentara yaitu dengan adanya undngg-undang wajib militer yang dinamakan Nidomul Tazinidil Izbari.
6. Organisasi Kehakiman,kehakiman pada masa ini mempunyai cua ciri khas yaitu:
a. Seorang Qad’i atau hakim memutuskan perkara dengan ijtihad.
b. Kehakiman belum terpengaruh dengan politik
7. Bidang sosial budaya,pada saat ini orang-orang Arab memandang dirinya lebih mulya dari segala bangsa bukan Arab. Bahkan mereka memberi gelar Al-Hamra .
8. Bidang seni dan sastra,ketika Walid bin Abdul Malik berkuasa, terjadi penyeragaman bahasa, yaitu semua administrasi negara harus memakai bahasa Arab.
9. Bidang seni rupa, seni ukir dan pahat yang angat berkembang pada masa itu dan kaligrafi sebagai motifnya.
10. Bidang arsitektur telah dibangunnya kubah Al-Sakhrah di baitul maqdis yang di bangun oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan.
11. Perkembangan pendidikan,beberapa ilmu yang telah berkembang pada masa ini adalah:
a. Ilmu agama,yaitu Al Quran,hadits dan fiqih.
b. Ilmu sejarah dan geografi
c. Ilmu bahasa,seperti nahwu,shorof dan lain sebagainya.
d. Ilmu filsafat,seperti ilmu mantiq,kimia,astronomi,matematika dan kedokteran. (Asmal,2015:173-174)
C. Ekspansi Wilayah Pada Masa Umayyah
Perluasan daerah masa Dinasti Bani Umayyah meliputi Front Barat dan Front Timur,sebagai kelanjutan gerakan perluasan Islam yang sempat terhenti pada masa Khalifah Utsman bin Affan.Di Front Barat,pasukan islam melakukan pengepungan kota Konstantinopel,penyerangan terhadap beberapa pulau di laut tengah dan perluasan ke Afrika Utara sampai pantai Atlantik kemudian menyeberangi selat Gibraltar smpai ke Spanyol.Di Front Timurpara sejarawan menisbahkan kepada masa khalifah al-Walid Ibn Abd al-Malik.Ekspansinya dibagi dua arah:panglima Qutaibah Ibn Muslim ke arah Timur Laut untuk menaklukan negeri yang berada di seberang sungai dan panglima Muhammad Ibn Qasim ke arah Tenggara untuk menaklukan negeri Sind.(Ratu Suntiah,2016:89-90)

D. Pola Administrasi Pemerintahan Umayyah
Khalifah Muawiyyah mendirikan pemerintahan yang terorganisasi dengan baik Muawiyyah melakukan perubahan-perubahan yang besar dan menonjol didalam pemerintahan.Angkatan daratnya kuat dan efisien.Muawiyyah merupakan orang pertama didalam islam yang mendirikan suatu departemen pencatatan (diwanulkahatam).Setiap peraturan yang dikeluarkan oleh khalifah harus disalin didalam suatu register kemudian yang asli disegel dan dikirim ke alamat yang dituju.Pelayanan pas (diwanulbarid) kabarnya telah diperkenalkan oleh Muawiyyah.(Dedi Supriyadi,2008:104)
E. Peradaban Pada Umayyah Timur
1. Penyempurnaan Tulisan Al-Quran
Al Quran yang telah dikodifikasi pada zaman Abu Bakar dan Utsman bin Affan ditulis tanpa titik dan tanpa baris.Sehingga menurut riwayat ulama yang pertama yang memberikan baris dan titik pada huruf-huruf Al Quran adalah Hasan Al Bashri atas peintah Abd Malik Ibn Marwan. Abd Malik Ibn Marwan menginstrusikan keoada Al Hajjaj untuk menyempurnakan tulisan Al Quran,Al Hajjaj meminta Hasan Al Bashri untuk menyempurnakannya,dan Hasan Al Bashri dibantu ole Yahya Ibn Ya’mura (murid Abu Al Aswad Ad Duwali).Dalam riwayat lain dikatakan yang pertama embuat baris dan titik pada hurup-huruo Al Quran adalah Abu Al Aswad Ad Duwali.(Dedi Supriyadi,2008:108)


2. Penulisan Hadits
Umar Ibn Abdul Aziz adalah khalifah yang mempelopori penulisan hadis.Beliau memerintahkan kepada Abu Bakar Ibn Muhammad Ibn Amr Ibn Hajm,gubernur  Madinah untuk menuliskan hadis yang ada dalam hafalan-hafalan penghafal hadis.Atas perintah khalifah,pengumpulan hadis dilakukan oleh ulama.Diantaranya adalah Abu Bakar Muhammad Ibn Muslim Ibn Ubaidillah Ibn Syihab Az Zuhri (guru Imam Malik).Akan tetapi buku hadis  yang dikumpulkan Imam Az Zuhri tidak diketahui dan tidak sampai kepada kita.Dalam sejarah tercatat bahwa ulama yang pertama membuktikan  hadis adalah Imam Az Zuhri.(Dedi Supriyadi,2008:108-109)
F. Aliran-aliran Keagamaan pada Masa Umayyah
1. Khawarij,adalah kaum yang mendesak Ali untuk menghentikan peperangan pada perang Shiffin dan menjalankan proses hukum melalui Al Quran.Mereka juga manusia kampungan yang kaku,keras kepala,dan menginginkan manusia hanya ada dua kubu,yaitu kafir dan mukmin.Barang siapa yang sesuai dengan pandangannya dianggap mukmin dan barang siapa yang tidak sesuai dengan pandangannya ia akan dianggap sebagai orang kafir.
2. Murji’ah,adalah kelompok yang menempatkan Ali r.a pada urutan keempat.Diantara gagasannya yang terpenting adalah bahwa mukmin yang melakukan maksiat akan disiksa oleh Allah SWT di akhirat nanti dan setelah disiksa akan ditempatkan di surga.
3. Aliran Fiqh,dibawah pimpinan khalifah Muawiyyah.Masa kehalifahannya disebut Ibn Taimiyah sebagai permulaan masa “kerajaan dengan rahmat” (al mulk bi al rahmah).Pada saat itu kaum muslim dapat dikatakan kembali pada keadaan seperti zaman keadaan Abu Bakar dan Umar.Apapun kualitas kekhalifahan Muawiyyah dalam masalah menegakkag hukum mereka tetap sedapat mungkin berpegang dan meneruskan tradisi para khalifah.Oleh karena itu ada semacam koalisi antara Damaskus dan Madinah yang berakibat cukup penting dalam bidang fiqhyaitu tumbuhnya orientasi kehukuman islam pada Hadis atau Tradisi yang berpusat di Madinah dan Mekkah serta mendapat dukungan langsung atau tidak langsung dari rezim Damaskus.(Dedi Supriyadi,2008:190-191)
G. Pendirian Umayyah di Andalusia (705-1031 M)
Ekspansi pasukan muslim ke Semenanjung Iberia (Andalusia) merupakan serangan terakhir dan paling dramatis dari seluruh operasi militer penting yang dijalankan oleh orang-orang Arab.Serangan itu menandai puncak ekspansi muslim ke wilayah Afrika-Eropa,seperti halnya penaklukan Turkistan yang menandai titik terjauh ekspansi ke kawasan Mesir-Asia.(Dedi Supriyadi,2008:113)

H. Faktor-faktor Kehancuran Dinasti Umayyah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran, faktor-faktor itu di antara lain:
1. System pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelassan system pergantian khalifah ini mennyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan anggota keluarga istana
2. Latar belakang terbentuknya dinasti Bani Umayyah tidak bisa di pisahkan dari konflik-konflik politik yang terjadi di masa sayyidina Ali. Sisa-sisa syi’ah dan kwariz terus menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka, seperti di masa awal dan akhir maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah. Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah
3. Pada masa Bani Umayyah pertentangan etnis antara suku Arabia Utara (Bani Qays) dan Arabia selatan (Bani Kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum islam, semakin meruncing perselisihan ini mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. Di samping itu, sebagian besar golongan Mawali (non Arab) terutama di Irak dan wilayah bagian Timur lainnya, merasa tidak puas karena status mawali itu menggambarkan suatu inferioritas di tambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang di perlihatjan pada masa Bani Umayyah
4. Lemahnya daulah Bani Umayyah juga di sebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkangan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembngan agama sangat kurang
5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang di pelopori oleh keturunan Al-Abbas ibn Abd Al-Muthalib, gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan golongan Syi’ah dan kaum Mawali yang merasa di kelas duakan oleh pemerintah Bani Umayyah(Dr.Badri Yatim,2014 :48-49)
I. Kulafa’ Banu Umayyah
1. Dari keluarga Abu Sufyan
a. Muawiyyah bin Abu Sufyan (41-60 H/661-679 M)
b. Yazid bin Muawiyyah       (60-64 H/679-683 M)
c. Muawiyyah bin Yazid (64/683 M,hanya 40 hari saja)
2. Dari Keluarga Bani Marwan
a. Marwan bin Hakam (64-65 H/683-684 M)
b. Abdul Malik bin Marwan bin Hakam(65-86 H/684-705 M)
c. Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-714 M)
d. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/714-717 M)
e. Umar bin Abdul Aziz bin Marwan(99-101 H/717-719 M)
f. Yazid bin Abdul Malik     (101-105 H/719-723 M)
g. Hisyam bin Abdul Malik (105-125 H/723-742 M)
h. Walid bin Yazid bin Abdul Malik (125-126 H/742-743 M)
i. Yazid bin Walid bin Abdul Malik (126-127 H/743 M)
j. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik(126-127 H/743-744 M)
k. Marwan bin Muhammad bin Marwan (127-132 H/744-749 M). ( Ahmad ‘Usairy,2003:184-185)








KESIMPULAN
Pemerintahan Dinasti Umayyah berdiri setelah pemerintahan khulafaur Rasyidin yang ditandai dengan terbunuhnya Ali bin Abi Thalib pada tahun 40 H/661 M.Pemerintahan mereka dihitung sejak Hasan bin Ali menyerahkan kekuasaan pada Muawiyyah bin Abi Sufyan pada tanggal 25 Rabiul Awal 41 H/661 M.Pemerintahan ini berakhir dengan kekalahan khalifah Marwan bin Muhammad di perang Zab pada bulan Jumadil Ula tahun 132 H/749 M.Dengan demikian,pemerintahan Bani Umawiyyah ini berlangsung selama 91 tahun.

















DAFTAR PUSTAKA

Al ‘Usairy Ahmad.2003.Sejarah Islam.Jakarta:AKBAR
Supriyadi Dedi.2008.Sejarah Peradaban Islam.Bandung:Pustaka Setia
Suntiah Ratu.2016.Sejarah Peradaban Islam.Bandung:Mimbar Pustaka
Yatim Badri.2014.Sejarah Peradaban Islam.Jakarta:Rajagrafindo Persada
May Asmal.2016.Peradaban Islam.Jakarta:Citra Harta Prima

Resume buku ilmu kalam


RESUME BUKU
Judul              : Ilmu Kalam
Pengarang      : Ratu Suntiah, M. Ag
                         Maslani, M. Ag
Penerbit          : Interest Media Foundation
Tahun terbit    : 2014
Halaman         : 160 halaman

BAB 1
DASAR DASAR ILMU KALAM
Menjelaskan pengertian , ilmu kalam dalam bahasa arab kalam berarti ketentuan atau perjanjian . secara teknis , kalam adalah alasan atau argumen rasional untuk memperkuat perkataan . berkenaan ilmu kalam ,banyak ahli yang telah memberikan penjelasan .
Musthafa abd ar-raziq
Menyebut ilmu kalam dengan beberapa nama yaitu ilmu ushuludin , ilmu tauhid , fiqh al-akbar , dan teologi islam .
Ahmad hanafi
Ilmu kalam ialah ilmu yang membicarakan tentang wujudnya tuhan (ALLAH) , sifat tuhan , dan membicarakan rasul tuhan .
Harun nasution
Ilmu kalam disebut ilm al-tauhid
Nurcholish madjid
Ilmu kalam sering disebut ilmu teologia

Menjelaskan Dasar Qurani
Sebagian sumber ilmu kalam , Al Qur’an banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan , daiantaranya adalah :
1.Q.S Al Ikhlas (122):3-4
2.Q.S Al Furqan (25):59
3.Q.S Al Fath (48):10
4.Q.S Thaha (20):39
5.Q.S Ar rahman (55):27

sumber kajian ilmu kalam
 sumber kajian ilmu kalam dalam membahas teologi persoalan tentang tuhan berkaitan dengan menggunakan pemikiran rasional dengan tidak lepas berdasarkan smber Al Qur’an dan As sunah . dengan bertujuan akal manusia dapat menangkap ajaran ajaran dan petunjuk petunjuk yag terdapat pada wahyu tersebut .

sejarah timbulnya ilmu kalam
ilmu kalam di kenal pada masa Nabi Muhammad SAW maupun pada masa sahabat . persoalan teologi islam sebenarnya bermula dan lebih didominsi oleh pergolakan politik , lebih tepatnya pada masa khalifah , peralihan kekuasaan setelah Nabi Muhammad SAW wafat .

Epistimologi/ Metode ilmu kalam
Ilmu kalam sebagai disiplin ilmu pasti memiliki sistematika dan metode sendiri . metode yang di gunakan dalam ilmu kalam adalah metode jidal (debat) . A Razak menyebut dengan metode keagamaan . objek kajiannya adalah tentang ajaran islam , bukan berdasarkan filsafat tetapi berdasarkan ilmu kalam yaitu keyakinan keagamaan yang berdasakan dalil Al Qur’an dan as sunah dan argumentasi .
Aksiologi ilmu kalam
Setiap ilmu harus mempunyai nilai guna atau mafaat bagi orang yag mempelajarinya . manfaat ilmu kalam adalah :
1.untuk memperthankan dan meyakinkan ajaran agama islam .
2.menolak segala pemikiran yang merusak ajaran islam

hubungan ilmu kalam dengan filsafat dan tasawuf
persamaan nya terletak pada objek kajian nya yaitu masalah ketuhanan . ilmu kalam ilmu mengenai ketuhanan dengan argumen berdasarkan Al Qur’an dan as sunah . filsafat mengenai ketuhanan dengan pemikiran rasional (pemikiran manusia) . tasawuf upaya pendekatan pendekatan terhadapnya .
perbedaannya terletak pada aspek metodologinya . ilmu kalam , sebagai ilmu meenggunakan logika dengan argumentasi naqliah untuk memperhankn keyakinan agama ,dengan metode dialog keagamaan . sedangkan filsafat ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran rasional , dengan metode rasional .adapun tasawuf lmu menekan rasa daripada rasio , yang bersifat subjektif berdasarkan pengalaman seseorang .

BAB 2
KHAWARIJ
Kata khawarij berasal dari bahasa arab berarti orang yang keluar adalah orang orang yang keluar dari barisan ali ibn abi thalib . khawarij merupakan aliran teologi yang pertama yaitu pada 1 H ( 8 M)  pada masa pemerintahan ali ibn abi thalib . aliran ini muncul berawal dari pertikaian politik antara khalifah ali ibn abi thalib dengan muawiyah ibn abu sufyan . ketika khalifah ingin menurunkan semua gubernur yang telah diangkat oleh khalifah sebelumnya yaitu ustman bin affan dengan gubernur yang baru . semua gubernur menuruti kebijakan ali namun muawiyah menolak karena merasa dirinya kuat , yang telah menjadi gubernur selama 22 tahun . terjadilah perang pasukan antara ali dan muawiyah . pasukan ali hampir memenangkan peperangan namun  muawiyah mengajak berdamai (tahkim/arbitrase) dengan mengangkat al qur’an. Dengan menerimanya tahkim/arbitrase ali turun jabatan di gantikan oleh muawiyah . sekelompok yang merasa kecewa keluar dari barisan ali yang menggap ali telah mengambil keputusan yang salah dan menurut kelompok yang keluar ali telah menjadi kafir . kelompok itu bernama khawarij .
Sekte sekte aliran khawarij
1.Al Muhakkimah
2.Al Azariqah
3.Al Najda
4.Al Jaridah
5.As sufriyah
6.Al Ibadiyah
Keistimewaan khawarij
Orang orang khawarij mempunyai keiklasan yang sempurna terhadap akidahnya.mereka suka terus terang tanpa ragu . dan mereka mempunyai keberanian untuk melawan musuh .

BAB 3
MURJI’AH
Kata murjiah berasal dari bahasa arab yaitu arja’a yang artinya menunda . aliran ini menunda persoalan konfik politik antara khalifah ali ibn abi thalib dengan muawiyah ibn abu sufyan , dan khawarij ke hari perhitungan kelak . aliran ini memilih tidak ingin terlibat dalam upaya kafir mengkafirkan terhadap orang yang berbuat dosa besar ,dan ajaran ini sangan bertola belakang dengan aliran khwarij dan syi’ah .
Doktrin doktrin murjiah
1,Tentang pelku dosa besar , selam seseorang meyakina tuhan Allah SWT dan Muhammad SAW sebagai Rasul nyA maka dianggap mu’min bukan kafir . karna amal tidak merusak iman . kalaupun masuk neraka ia tidak kekal seperti orang kafir .
2.Iman adalah keyakinan dalam hati bahwa tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad sebagai rasul nya .
Sekte sekte murjiah
1.murjiah moderat yaitu murjiah dengan doktrin diatas
2.murjiah ekstrim antara lain
a.golongan al jahmiyah
b.golongan al salihiyah
c.golongan yunusiyah
d.golongan al ubaidiyah
e.golongan al saubaniyah
f.golongan al marisiyah
g.golongan al karimiyah
h.golongan al khassaniyah



BAB 4
JABARIYAH
Secara bahasa , jabariyah berasal dari kata jabara yang berarti terpakasa . menurut istilah para ahli ilmu kalam , jabariyah adalah suatu aliran atau faham kalam yang berpendapat bahwa manusia itu dalam perbuatannya serba terpaksa (majbur) . artinya perbuatan mansuia itu pada hakikatnya perbuatan Allah SWT . mereka beranggapan manusia itu lemah dan tak berkuasa dalam menghadapi kesukaran hidup . aliran jabariyah di kembangkan pada masa bani umayah oleh tokoh yang bernama ja’d bi dirham dan jahm bin shafwan .
Tokoh tokoh jabariyah
1.jahm bin shofwan
2.ja’d bin dirham
3.an najjar
4.adh dhirar

Sekte sekte jabariyah
1.jahmiyah
2.najjariyah
3.dhirariyah
BAB 5
QADARIYAH
Qadariyah berasal dari bahasa arab , dari kata qadara yang berarti kemampuan atau kekuatan . aliran ini mempunyai pemahaman bahwa segala tindakkan manusia tidak terintervasi oleh tuhan . dengan demikian manusia mempunyai kebebasan dalam menentukan perjalannan hidupnya .aliran ini muncul oleh orang irak yang semula beragama nasrani , kemudian masuk islam , dan akhirnya menjadi nasrani kembali . dari orang inilah ma’ab dan ghailan ad-dimasqhi mengambil faham ini .
Doktrin doktrin qadariyah
1.Manusia berkuasa terhadap perbuatannya
2.qadariyah merupakan sebagian paham mu’tazilah karena imam imamnya terdiri dari mutazila
3.untuk mengutkan keyakinannya qadariyah menggunakan dalil aqli(akal) dan dalil naqli (al qur’an dan as sunah)

Sekte sekte qdariyah
1.qadariyah musyrikah
2.qadariyah majusiyah
Qadariyah iblisiyah

BAB 6
MU’TAZILAH
Secara harfiah , mu’tazila berasal dari i’tazala yang berabrti berpisah atau memisahkan diri , yang berarti juga menjauh atau menjauhkan diri . aliran ini muncul setelah peristiwa antara wasil bin atha dan hasan al-basri di basra . paham mereka menggap bahwa orang yang berbuat dosa besar bukan termasuk kafir dan bukan juga termasuk mu’min , tetapi berada diantara keduanya yang disebut fasik . yang membedakan aliran ini dengan aliran yang lain menggunakan dali dalil aqliah (akal) lebih bersifat ffilosofis , sehingga sering di sebut aliran rasional islam . aliran ini memganggap tuhan tidak mempunyai sifat dalam ari sifat mempunyai wujud di luar zat tuhan .
Doktrin doktrin mu’tazilah
1.at tauhid
2.al adl
3.al wa’d wa al wa’id
4.al manzilah bain al manzilahtain
5. al amr bi al ma’ruf wa an al munkar


BAB 7
SYI’AH
Syiah merupakan satu aliran dalam islam yang meyakini bahwa ali bin abi thalib adalah imam-imam atau para pemimpin agama dan umat setelah nabi muhammad saw . pendapat yang paling terkenal yang melar belakangi adanya syi’ah pada masa khalifah ali ibn abi thalib yang berselisih dengan muawiyah bin abu sufyan . setelah arbitrase pengikut ali yang keluar yaitu disebut khwarij sedangkan syi’ah tetap setia bersama ali . syiah ekstrim berpendapat ali bukan mansuia biasa namun jelmaan tuhan atau tuhan itu sendiri .
Aliran Syi’ah memiliki beberapa doktrin yaitu:
1. ahlulbait (keluarga atau kerabat dekat);
2. al-bada’ (tampak), bahwa Allah SWT mampu mengubah suatu peraturan atau keputusan yang telah ditetapkan-Nya dengan peraturan atau keputusan yang baru;
3. asura (‘asyarah : sepuluh), hari kesepuluh bulan Muharam sebagai hari berkabung Syi’ah untuk memperingati wafatnya Husein bin Ali dan keluarganya;
4. imamah (kepemimpinan) adalah keyakinan bahwa setelah Nabi Muhammad SAW wafat harus ada pemimpin-pemimpin Islam yang melanjutkan misi atau risalah Nabi Muhammad SAW;
5. ‘ismah (asama : memelihara atau menjaga)  ialah kepercayaan bahwa imam itu, termasuk Nabi Muhammad SAW, telah dijamin oleh Allah SWT dari segala bentuk perbuatan salah atau lupa;
6. mahdawiyyah (mahdi) berarti keyakinan akan datangnya seorang juru selamat pada akhir zaman yang akan menyelamatkan kehidupan manusia di muka bumi ini yang disebut Imam Mahdi;
7. marja’iyyah (tempat kembalinya sesuatu) atau wilayah al-faqih (wilayah : kekuasaan atau kepemimpinan, faqih : ahli fiqih atau ahli hukum Islam) berarti kekuasaan atau kepemimpinan para fuqaha;
8. raj’ah (raja’a : pulang atau kembali) adalah keyakinan akan dihidupkannya kembali sejumlah hamba Allah SWT yang saleh dan sejumlah hamba Allah SWT yang paling durhaka;
9. taqiyah (taqiya/ittaqa : takut) adalah sikap berhati-hati demi menjaga keselamatan jiwa karena khawatir akan bahaya yang dapat menimpa dirinya;
10. tawasul adalah memohon sesuatu kepada Allah SWT dengan menyebut pribadi atau kedudukan seorang nabi, iman, atau bahkan seorang wali supaya doanya cepat dikabulkan Allah SWT;
11. Tawalli (tawalla fulanan: mengangkat seseorang sebagai pemimpin) dimaksudkan sebagai keberpihakan kepada ahlulbait dan tabarri (tabarra’a an fulan: melepaskan diri atau menjauhkan diri dari seseorang)dimasudkan sebagai sikap menjauhkan diri atau melepaskan diri dari musuh-musuh ahlulbait.




BAB 8
AHLUS SUNAH WAL JAMA’AH
Ahlus sunah merupakan orang orang yang berpegang teguh pada sunah nabi SAW (hadis), jamaah berarti maayoritas sesuai dengan tafsiran yang di berikan sadr al syar’ah al-mahbubi yaitu ‘ammah al-muminun (umumnya umat islam ) dan al-jama’ah wa al-sawad al-a’zam ( jumlah besar dan khalayak ramai) . aliran ini di nisbahkan kepada aliran asy’ariyah dan maturidiyah yang berpegang teguh kepada sunah nabi saw dan mayoritas dalam masyarakat islam . aliran ini muncul sebagai perlawan terhadap aliran mu’tazila yang menggap al qur’an sebagai mahluk .
Doktrin ahlus sunah wal jamaah terbagi dua yaitu badang aqidah dan bidang politik
Doktrin bidan aqidah meliputi :
1.meyakini sifat Allah yang ma’ani (abstrak) dan membedakan dengan mahluk.
2.manusia mempunyai daya usha dan ikhtisar atas perbuatannya yang ikhtisarnya tidak terlepas dari qadrat dan iradat Allah.
3.manusia butu pertolongan Allah dalam melaksanakan perbuatannya .
4.syukur adalah menjalankan segala nikmat Allah
5.segala sesuatu yang wujud dapat dilihat, Allah dapat di lihat di alhiirat .
6.iman adalah kepercayaan dalam hati . sedangkan lisan dan amal perbuatan adalah pelengkap iman .
7.orang yang meninggal berdosa besar dan belum bertobat itu adalah urusan Allah untuk memutuskan
8.semua kewajiban menurut sabda Allah bukan dari pemikiran mahluk
9.allah tidak mempunyai keharusan untuk berbuat islah terhadap hambanya
10.mengutus rasul adalah hak Allah bukan kewajiban Allah
11.Allah berkuasa menciptakan sesuatu tanpa ada contohnya terlebih dahulu
12.penghuni alam kabur mengetahui lebih luas atas perbuatannya daripada sewaktu masih hidup di dunia .
13. kata kata di Al Qur’an atau hadits yang mutasyabihat atau seakan tasybih dengan tuhan

Doktrim bidang politik
pemerintah harus ada,mutlak,yakni imam sebagai memperbaiki dan mengatur masyarakat.

Tokoh tokoh ahlus sunnah wal jamaah
Ulama salaf :
1. Imam ahmad bin hambal
2. Ibn taimiyah
3. Muhammad ibn abdul wahhab

Ulama khalaf :
1. Abu musa al asy’ari
2. Abu mansyur al maturidi
3. Al baqillanial juwaini
4. Al ghazali
5. As sunusi
6. Al bazdawi


BAB 9
PERBANDINGAN ANTAR ALIRAN
Untuk melihat gambaran perbandingan aliran ilmu kalam , dipaprkan kembali uraian pada bab sebelumnya , yang meliputi : pelaku dosa besar , iman dan kufur , perbuatan tuhan dan manusia , sifat sifat tuhan , kehendak mutlak dan keadilan tuhan , serta masalah imamah .
Setiap aliran berbeda pendapat dalam memfonis pelaku dosa besar, cara pandang terhadap masalah iman dan kufur. Pandangan terhadap perbuatan Tuhan meliputi kewajiban-kewajiban Tuhan terhadap manusi, berbuat baik dan terbaik, beban di luar kemampuan manusia, pengiriman rasul, dan janji serta ancaman. Selain itu, setiap aliran berbeda pendapat mengenai perbuatan manusia yang menyatakan bahwa hal tersebut merupakan kehendak sendiri atau perbuatan yang dipaksakan atas dirinya. Ada yang menyatakan Tuhan tidak mempunyai sifat dan ada yang menyatakan sebaliknya. Kehendak Allah bersifat mutlak dan tidak dapat dikatakan zalim serta ada yang berpendapat bahwa perbuatan Allah itu disamakan dengan ukuran perbuatan manusia.
Nabi Muhammad SAW adalah imam umat Islam, baik dalam bidang keagamaan ataupun pemerintahan. Fungsi Rasulullah SAW sebagai nabi tidak dapat digantikan, sedangkan fungsinya sebagai pimpinan masyarakat dilanjutkan oleh para khalifah yang mendapat bimbingan (al-Khulafa al-Rasyidin). Untuk menggantikan fungsi kenabian (an-Nubuwwah) dibentuk lembaga imamah yang bertujuan untuk memelihara agama dan mengatur (siyasah) dunia.

BAB 10
PEMIKIRAN  KALAM HASAN HANFI
Hasan hanafi hassanein lahir di kairo ,di dekat benteng salahudin , daerah perkampungan al-azhar (mesir) pada tanggal 23 februari 1935 . Pokok-pokok pemikiran kalam Hassan Hanafi meliputi kritik terhadap teologi tradisional yang kurang memberi ruang gerak, karena mereka terikat bukan hanya pada dogma-dogma tetapi pada ayat-ayat yang mengandung arti zanni. Dengan demikian, para penganut teologi ini sukar mengikuti perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat modern. Dalam gagasan tentang rekonstruksi teologi tradisional, Hanafi menegaskan perlunya mengubah orientasi-orientasi perangkat konseptual sistem kepercayaan (teologi) sesuai perubahan konteks politik yang terjadi.
Gagasan pemikiran Hanafi secara garis besar adalah upaya untuk merekontruksi warisan intelektual Islam klasik, agar mempunyai vitalitas dalam menggerakan umat Islam serta memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi selanjutnya. Mengembalikan dan menempatkan universitas superioritas kebudayaan Barat pada porsi dan posisi yang wajar. Mencari dan menyusun teori-teori baru untuk menafsirkan kebudayaan manusia secara global mendialogkannya dengan hasil rekonstruksi warisan Islam tersebut untuk kemudian dapat dijadikan sebagai landasan umat Islam di jaman modern.

BAB 11
PEMIKIRAN KALAM ISMAIL AL-FARUQI
Ismail raji al-faruqi , lahir di jaffa (palestina) pada tanggal1 januari 1921 . Ia dikenal sebagai ahli ilmu agama Islam dan ilmu perbandingan agama serta terkenal sebagai penganjur Pan-Islamisme. Pokok-pokok pemikiran Kalam Ismail al-Faruqi meliputi tauhid dan islamisasi ilmu pengetahuan.
Al-Faruqi menyatakan bahwa hakikat tauhid antara lain sebagai inti pengalaman agama, sebagai pandangan dunia, sebagai intisari Islam, sebagai prinsip sejarah, sebagai prinsip pengetahuan, sebagai prinsip metafisika, sebagai prinsip etika, sebagai prinsip tata sosial, sebagai prinsip ummah, sebagai prinsip keluarga, debagai prinsip tata politik, sebagai prinsip tata ekonomi, sebagai prinsip tata dunia, sebagai prinsip estetika. Untuk menghindari keracunan Barat, al-Faruqi mengemukakan prinsip metodologi tauhid sebagai satu kesatuan kebenaran.
Al-Faruqi menetapkan lima sasaran dari rencana kerja Islamisasi, yaitu
1) menguasai disiplin-disiplin modern;
2) menguasai khazanah Islam;
3) menentukan relevansi Islam yang spesifik pada setiap bidang ilmu pengetahuan modern;
4) mencari cara-cara untuk melakukan sentesa kreatif antara khazanah Islam dengan khazanah ilmu pengetahuan modern;
5) mengarahkan pemikiran Islam ke lintasan-lintasan yang mengarah pada pemenuhan rancangan Tuhan.
Adapun dalam mengemukakan idenya al-Faruqi menggunakan pendekatan teologis. Dengan landasan khasanah kalam, yakni dengan cara menyegarkan kembali wawasan-wawasan ideasional dari para pembaru gerakan Salafiah. Ia berusaha menemukan relevansi Islam dengan berbagai bidang pemikiran dan aktifitas kontemporer. Al-Faruqi lebih menekankan islamisasi ilmu-ilmu sosial.

BAB 12
PEMIKIRAN KALAM H.M RASYIDI
H.Mohammad rasjidi lahir di kotagede , Yogyakarta pad tanggal 20 mei 1951 . Beliau seorang tokoh intelektual Muslim, filsuf, ulama, guru besar, dan menteri agama pertama Republik Indonesia. Pokok pemikiran beliau meliputi dua macam stabilitas, yaitu stabilitas karena keyakinan dan kesadaran, serta stabilitas yang didasarkan atas kebodohan.
Selain itu, pemikiran kalam Rasjidi dapat ditelusuri dari kritikan-kritikan terhadap Harun Nasution dan Nurcholis Madjid. Rasjidi menolak menyamakan pengertian ilmu kalam dan teologi. Rasjidi berpendapat bahwa tema ilmu kalam yang menonjolkan perbedaan pendapat antara aliran Asy’ariah dan Mu’tazilah akan melemahkan iman para mahasiswa. Ia mengakui bahwa Islamlah agama yang mengagungkan akal yang dapat mengetahui baik dan buruk. Menurut Rasjidi, iman bukan sekedar menuju bersatunya manusia dan Tuhan, tetapi dapat dilihat dalam dimensi konsekuensial atau hubungan manusia dengan manusia, yakni hidup dalam masyarakat.
Rasjidi mengemukakan bahwa tidak ada distinasi asosiatif antara nasionalisme dan Islamdi kalangan kaum muslimin. Ia mengakui pentingnya pluralitas keagamaan dalam dunia modern karena ia sangat mendukung gagasan toleransi beragama. Ia meyakini bahwa Islam adalah agama yang paling benar yang akan membawa pemeluknya kepada kemajuan dalam dunia moden selama mereka memahami dan menjalankan Islam dengan benar.
BAB 13
PEMIKIRAN KALAM HARUN NASUTION
Harun nasution lahir pada hari selasa , 23 september 1919 di pamatang siantar , sumatra utara. Ia seorang pedagang asal Mandailing dan qadhi (penghulu) pada masa pemerintahan Belanda di Kabupaten Simalungan, Pemantang Siantar. Pokok pemikiran Harun Nasution meliputi peranan akal, pembaharuan teologi, akal dan wahyu, baik dan burut menurut pertimbangan akal.
Harun Nasution mengkaji peranan akal dalam diri manusia. Menurutnya, besar kecilnya pernanan akal dalam sistem teologi suatu aliran sangat menentukan dinamis atau tidaknya pemahaman seseorang tentang ajaran Islam. Adapun dalam masalah pembaharuan teologi, menurutnya jika hendak mengubah nasib umat Islam maka umat Islam hendaklah mengubah teologi mereka menuju teologi yang berwatak free-will, rasional, serta mandiri. Akal dan wahyu mempunyai hubungan dan keduanya tidak bertentangan. Menurut Harun Nasution, pengetahuan yang memperoleh akal bersifat relatif mungkin benar dan mungkin salah, sedangkan pengetahuan yang didapat dari wahyu diyakini bersifat absolut dan mutlak benar. Fungsi wahyu menurutnya adalah bertambah besar fungsi yang diberikan kepada wahyu oleh suatu aliran, bertambah kecil daya akal dalam aliran itu. Oleh karena itu di dalam sistem teologi yang memberikan daya terbesar kepada akal dan fungsi terkecil kepada wahyu, manusia dipandang mempunyai kekuasaan dan kemerdekaan. Tetapi dalam sistem teologi yang memberikan daya terkecil kepada akal dan fungsi terbesar kepada wahyu, manusia dipandang lemah dan tidak merdeka.
Sumbangan terpenting dari Harun Nasution terletak pada upayanya memberikan landasan bagi bangunan tradisi intelektual di lingkungan IAIN. Hal itu dianggap sebagai cikal bakal bagi dimungkinkannya mahasiswa untuk bicara secara bebas dan bahkan untuk memperdebatkan doktrin agama secara kritis. Dengan memperkenalkan aliran-aliran teologi yang berlainan kepada umat Islam Indonesia, pemikiran kalam Harun Nasution bermanfaat untuk memperdalam pengertian tentang Islam pada umumnya dan tentang ilmu kalam pada khususnya.

Puisi pesan sang pencipta Karya Riki subagja


                          Pesan Sang Pencipta

Apa daya kehidupan ini
Tanpa sebuah tujuan hidup
Ini terasa begitu sulit
Penuh dengan cobaan dan rintangan
                               Tanpa sebuah petunjuk
                               Semua berjalan dengan nafsu
                               Tidak mengerti akan sebuah batasan
                               Tidak peduli akan sebuah keadilan  
Sang pembawa kebenaran
Menyempurnakan kitab kitab terdahulu
Sang pembawa pencerahan
Menghapus kegelapan yang menyelimuti
                               Ingatlah akan kehidupan mu
                               Tanpa pedoman hidup mu buta
                               Tanpa petunjuk jalan mu sesat
                               Tanpa lantuna ayatmu pendengaran mu tuli
Al qur’an adalah petunjuk
Bagi umat yang melihat
Bagi umat yang mendengar
Bagi umat yang berpikir
                               Al qur’an adalah pembawa kebenaran
                               Pencerah keimanan
                               Pembawa kesempurnaan
                               Menuntun jalan petunjuk kehidupan
Inilah pesan sang pencipta
Memberi petunjuk untuk mu memilih
Menjauhkan mu akan kesesatan
Agar dirimu kembali kepada sang Tuhan


                                               Karya

                                             Riki subagja









                         

                         

Metode dakwah

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr wb
Alhamdulillahi nahmaduhu hamdan hamdan, wa syukru lillahi nasykuruhu syukron syukron. Segala puji bagi Allah SWT atas karunia yang telah diberikan-Nya sehingga makalah “Metode Dakwah” yang disusun sebagai tugas mata kuliah Ilmu Dakwah dapat diselesaikan semaksimal mungkin. Shalawat serta salam disanjungkan kepada nabi agung Muhammad SAW yang memberikan inspirasi dakwah sehingga makalah ini tersusun salah satunya atas spirit perjuangan beliau.
Berdakwah, sebagaimana telah dibahas sebelumnya merupakan kegiatan wajib yang harus dijalankan oleh umat Islam. Hal ini dipahami secara sempit oleh beberapa kalangan sehingga esensi dakwah sering tidak tersampaikan akibat tidak memadainya seorang da’i dalam berperan sebagai penyampai pesan dakwah. Hal yang sering menjadi kendala adalah tidak mampunya da’i menyikapi problematika kontemporer yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kemudian masyarakat menjadi korban adu kepentingan antar golongan yang sebenarnya tidak patut untuk dipersoalkan.
Akhirnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen Ilmu Dakwah, Ibu Khoiro Ummatin yang telah memberikan kami kesempatan berdiskusi ria membahas problematika disefektifitas kegiatan dakwah sehingga muncul teori-teori untuk mengangkat dakwah sebagai sebuah kajian dan kegiatan yang efektif. Permintaan maaf kami haturkan atas kesalahan-kesalahan yang kami lakukan dalam penyusunan makalah ini, baik kecil maupun besar.
Akhir kata wallahu muwafiq ila aqwam at-thariq.
Wassalamu’alaikum wr wb.
Bandung, 20 Oktober 2017
Penyusun

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu arti dakwah adalah usaha atau aktifitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis aqida syariat serta akhlak islamiyah. Dalam pelaksanaan dakwah ini, selayaknya harus mengetahui metode-metode dalam penyampaiannya,  yang mana Al-Quran telah mengisyaratkan sebagai tuntunan dalam metode tersebut.
Dalam menerangkan cara-cara berdakwah tersdebut, Allah SWT berfirman:
 ادع إلي سبيل ربك باالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم باالتي هي احسن إن ربك هو اعلم بمن ضل عن سبيله وهو اعلم باالمهندين {النحل:125}
“Serulah kepada jalan tuhanmu dengan hikmah, mauidzah hasanah, dan debatlah mereka dengan cara yang terbaik, Tuhanmu Maha Mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan ia Maha Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.
Dari ayat di atas jelaslah bahwa seorang juru dakwah harus memperhatikan metode-metode tersebut sehingga visi dan misi dalam berdakwah dapat tercapai, yang mana susunan metode tersebut disajikan sebagai acuan dalam berdakwah sesuai kondisi dan situasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Metode Dakwah qurani?
2. Bagaimana Dakwah Rosulullah?
C. Tujuan Pembahsan
Untuk mengetahui Metode dakwah Qurani dan Metode dakwah Rasulullah

PEMBAHASAN
A. Metode Dakwah dalam Al-Quran
1. Metode Hikmah
Hikmah secara bahasa memiliki beberapa arti: al-adl, al-ilm, al-hilm, al-nubuwah, al-Qur’an, al-injil, al-Sunnah dan lain sebagainya. Hikmah juga diartikan al-llah, atau alasan suatu hukum, diartikan juga al-kalam atau ungkapan singkat yang padat isisnya. Seseorang disebut hakim jika dia didewasakan oleh pengalaman, dan sesuatu hikmah jika sempurna.
Dalam bahasa komunikasi hikmah menyangkut apa yang disebut sebagai frame of reference, field of reference dan field of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap terhadap pihak komunikan (objek dakwah). Dengan kata lain bi al-hikmah merupakan suatu metode pendekatan komunikasi yang dilakukan atas dasar persuasife. Karena dakwah bertumpu pada human oriented, maka konsekuensinya logisnya adalah pengakuan dan penghargaan pada hak-hak yang bersifat demokratis, agar fungsi dakwah yang utama adalah bersifat informative.
Para ulama telah mendefinisikan kata himah secara istilah yang diambil dari pengertian bahasa tersebut, antara lain:
AL-Hikmah: “mencapai kebenaran dengan ilmu dan akal.” Al-Hikmah dari Allah adalah mengetahui sesuatu dan menciptakannya secara sempurna. Dan hikmah bagi manusia adalah mengetahui apa-apa yang diciptakan Allah dan berbuat baik.
Pengertian lain, hikmah adalah mengetahui sesuatu yang terbaik dengan pengetahuan yang paling baik.
Meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Ketepan ucapan dan perbuatan secara bersamaan.
Ibnu katsir menafsirkan kata hakim, dengan keterangannya, hakim dalam perbuatan dan ucapan, hingga dapat meletakan sesuatu pada tempatnya. Dari berbagai pengertian ini, jelaslah bahwa apa yang dimaksud metode hikmah adalah metode meletakan sesuatu pada tempatnya, dengan demikian belarti mencangkup semua teknik dakwah

a. Dasar-dasar Metode Hikmah
Kelebihan metode hikmah ini nampak pada beberapa hal berikut:
Dari makna hikmah yang mengakomodir kedua ikmah teoritis dan praktis, dan seorang tidak dikatakan hakim (bijak) jika tidak bisa berbuat bijak secara teoritis dan praktis.
Allah sendiri memilih kata hakim sebagai salah satu nama-Nya yang diulang dalam Al-Qur’an lebih dari 80 kali.
Hikmah merupakan salah satu isi hati Nabi saw. Sebagaimana dalam hadits disebutkan: “Dibukalah atap rumahku dan akku di Makkah, lalu turunlah Jibril, lalu di belah dadaku, kemudian dicuci dengan air zamzam, lalu ia membawa bokor emas yang berisikan hikmah dan iman, kemudian dituangkan dalam dadaku, lalu dikukuhkannya.”(Muttafaq Alai).
Diantara pekerjaan Rosululla saw. adalah  mengajaarkan hikmah, “Dan dia mengajarkan kamu hikmah  dan kitab.”
Allah menganjurkan untuk berdakwah dengan metode ini: “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mau’idzoh hasanah” (QS. An-Nahl: 125).
Pemberian yang paling berharga yang di berikan kepada manusia: “Ia memberi hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya, barang siapa yang diberi hikmah berarti telah diberi kebaikan yang banyak” (QS. Al-baqarah: 269)
Seseorang boleh iri karena hikmah yang didapat orang lain di dunia ini. Hadits Rasul saw.: “Tidak ada iri kecuali dalam dua hal; kepada seseorang yang diberi harta oleh Allah lalu dia bisa menguasainya dengan hak hingga tidak mengahncurkan dirinya, dan seseorang yang diberi hikmah lalu ia mengamalkan dan mengajarkannya


2. Metode Mauidzah Hasanah (nasihat)
Secara etimologis, mauidzoh merupakan bentukan dari kata wa’adza-ya’idzu-iwa’dzan dan ‘idzata; yang berarti “menasihati dan mengingatkan akibat suatu perbuatan,” berarti juga “menyuruh untuk mentaati dan memberi wasiat agar taat.”
Alhasanah  merupakan lawan dari sayyiat ;maka dapat dipaami bawa mauidza dapat berupa kebaikan, dapat juga kejahatan; hal itu tergantung pada isi yang disampaikan seseorang dalam memberikan nasihat dan anjuran , juga tergantung pada merode yang dipakai pemberi nasihat.
Atas dasar itu, maka pengertian untuk mauidzah disertai dengan sifat kebaikan, “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mauidzah hasanah…..” Karena kalau kata mauidzah dipakai tanpa embel-embel dibelakangnya, pengertiannya harus dipaami sebagai mauidzah hasanah.  Ali Mustafa Yaqub mengatakan bahwa Mauidzah al Hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik di mana ia dapat bermanfaat bagi orang yang mendengarkannya, atau argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subyek
Menurut filosof Tanthawy Jauhari, yang dikutip Faruq Nasution mengatakan bahwa Mauidzah al Hasanah adalah Mauidzah Ilahiyah yaitu upaya apa saja dalam menyeru /mengajak manusia kepada jalan kebaikan (ma yad’u ila al shale) dengan cara rangsangan ,enimbulkan cinta (raghbah) dan rangsangan yang menimbulkan waspada (rahbah).
Cukup sederhana, teetapi mengandung ke dalam uraian yang cukup luas, karena raghbah dan rahbah yang dimaksudkan ole Syaikh al Islam itu adalah merupakan kebutuhan emosional dan manfaat ganda di dalam kehidupan yang wajar dan sehat (to satisty emosional needs and gain stability of life) sehingga di dalam konteks sosiologis, suatu kelompok akan merasakan bahwa seruan agama (islam) memberi semangat dan kehidupan yang cerah baginya. Mereka tidak merasa tersinggung atau merasa dirinya dipaksa menerima suatu gagasan atau ide tertentu. Upaya untuk menghindari rasa tersinggung atau paksaan ini tercermin dalam ayat Al-Quran:
فبما رحمة من الله لنت لهم ولو كنت فظا غليظ القلب لانفضوا من حولك………..
“Maka disebabkan Rahmat dari Allah, kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati (bersikap) kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu…….
Dan bawha aktifitas dakwah adalah dengan mauidzah yang mengarah kepada pentingnya manusiawi dalam segala aspeknya. Sikap lemah lembut (affection) menghindari sikap egoism adala warna yang tidak terpisahkan dalam cara seseorang melancarkan idea-ideanya untuk mempengaruhi orang lain secara persuasive dan bahkan coersive (memaksa).
Caranya dengan mempengaruhi obyek dakwah atas dasar pertimbangan psikologis dan rasional. Maksudnya sebagai subyek dakwah harus memperhatikan semua determinan psikologis dari obyek dakwah berupa frame of reference (kerangka berpikir) dan field experience (lingkup pengalaman hidup dari obyek dakwah dan sebagainya). Dalam hal ini Nabi memberikan petunjuk melalui sabdanya:
خا طبوا الناس علي قدر عقولهم.
“Berbicaralah dengan mereka (manusia) itu sesuai dengan kemampuannya”.
  Jadi setelah mengalami frame of experience dari obyek dakwah, seorang da’I diwajibkan menyampaikan nasehat-nasehatnya dengan nasehat yang factual berupa mauidzah hasanah agar pihak obyek dakwah dapat menentukan pikiran teradap rangsangan, psikologis yang mempengaruhi dirinya.

B. Metode Dakawah Rasul
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang di utus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya. Rasulullah saw. berasal dari nasab yang mulia dari keturunan Nabi Ismail sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surah al_Ahzab ayat : 40
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah Memilih Kinanah dari anak Ismai as. dan memilihQuraisy dari Kinanah, dan memilih Quraisy bani Hasyim, dan memilihku dari bani Hasyim (Al-Quran surah al-Ahzab: 40).
Ini menunjukkan bahwa Rasulluh memang telah dipersiapkan oleh Allah SWT. untuk mengemban risalah agama yang agung untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, menjadi penebar agamarahmat bagi seluruh alam, memberika kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., dan memberi kabar buruk bagi umat yang melanggar semua perintah-Nya.
Kiprah nabi Muhammad saw. sebagai rasul sekaligus pemimpin agama baru akan berkembang ketika ia menerima wahyu di Gua Hira (Munawir khalil, 1993: 124). Pada saat ia prihatin terhadap masalah-masalah yang di hadapinya di Mekkah, sehingga beliau mencari keheningan dan memisahkan diri untuk melakukan kontemplasi di Gua Hira yang letaknya beberapa kilometer dari Mekkah.
Di Gua Hira inilah kemudia rasulullah pertama kalinya mendapatkan wahyu yang di sampaikan oleh malaikat Jibril yang terdapat dalam surah Al-Alaq ayat 1-4 .
Terjemahnya:
”Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah teramat mulia, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam (tulis baca), dia mengajarkan kepada manusia apa-apa yang tidak diketahuinya”.
Sejak turunnya wahyu yang pertama tersebut maka Rasulullah telah dipilih oleh Allah untuk diperintahkan menyerukan agama Islam. Maka Rasulullah menyusun formulasi dakwah yang dilakukannya di kota Mekkah.
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah pada waktu itu ada tiga metode, yakni dengan cara sembunyi-sembunyi, semi rahasia dan terang-terangan.Dakwah rasulullah secara sembunyi-sembunyi mampu mengislamkan istrinya yaitu, Khadijah, dan juga sahabatnya yaitu Zaid bin Haritsahra. Abu Bakar dan sepupunya Ali bin Abi Thalib (Sabilitaqwa Amanah, 1993: 34). Sedangkan dakwah yang dilakukan secara terang-terangan nanti pada tahun keempat kerasulannya, setelah mendapat perintah dari Allah SWT. sesuai dengan surah al-Hijr: 94.
Terjemahnya:
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik”. (Departemen Agama RI, .399)
Menurut Said Hawwa dalam bukunya al_rasul Muhammad saw. bahwa formulasi lain yang digunakan oleh Rasulullah ketika melakukan dakwah di Mekkah adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan Orang-orang;
2. Mendatangi tempat-tempat pertemuan,
3. Pergi untuk bertabligh;
4. Menugaskan setiap muslim untuk bertabligh;
5. Membebankan tugasmengajar;
6. Mengirim utusan kepadaraja dan amir
(Said Hawwa, 1995: 65).
Jika melihat dan menelaah apa yang dilakukan oleh Rasulullah dalam dakwahnya maka hal yang pertama kali dilakukannya adalah mengislamkan orang-orang terdekatnya termasuk isterinya yaitu khadijah, Ali bin Abi Thalib dan para sahabatnya, Ini menunjukkan bahwa begitu pentingnya dukungan orang yang terdekat dalam melakukan aktifitas dakwah.
1. Kondisi Masyarakat di Kota Mekkah
a.Kondisi Keagamaan
Pada abad-abad menjelang kehadiran Islam, masyarakat Arab dikuasai oleh pemikiran syirik memandang berhala sebagai perantara untuk menghubungkan dengan Tuhan mereka. Mereka mempercayai keberadana Allah sebagai Tuhan yang Mahabesar, Pencipta alam semesta, pengatur segala kehidupan di langit dan bumi. Mereka yakin bahwa segala sesuatu berada dalam kekuasaan-Nya. Tetapi pikiran yang ada dalam benak mereka sangat sukar memahami ajaran tauhid yang diberikan oleh para Nabi terdahulu. Pada waktu itu mereka menyembah berhala dengan cara membuat rumah-rumahan untuk di jadikan ’istana’bagi tuhan-tuhan berhala dan patung-patung pujaan. (H.M. Al-Hamid Al-Ahsaini, 2000: 76-78).
Jika dilihat dari perilaku orang-orang Arab pada saat itu menujukkan bahwa begitu gigihnya mempertahankan keyakinan mereka yang berasal dari nenek moyang merekayang dilakukannya secara turun temurun.
b.Kondisi sosial budaya
Di kalangan masyarakat Arab jahiliyah juga terdapat lapisan-lapisan masyarakat, dimana ada beberapa kabilah atau suku yang merasa memilki martabat yang lebih tinggi dengan lapisan-lapisan yang lainnya. Fanatisme terhadap kesukuan dan kekabilahan berakar begitu kuat di tengah-tengah masyarakatArab.
Selain masalah kesukuan yang sangat kental dengan kondisi masyarakat pada saat itu dalam bukunya Ibnu Katsir mejelaskan bahwa kondisi masyarakat sangat bobrok, dimanahubungan antara laki-laki dan perempuan sudah sangat rusak, perlakukuan terhadap budak semena-mena , budaya miras yang mengakar , mengubur anak perempuannya hidup-hidup karena tidak suka melihat anak perempuan (Ibnu Katsir, 1993: 46).
Demikianlah kondisi masyarakat Arab pada saat itu, yang penuh dengan kebobrokan.
c.Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi masyarakat Arab pada saat itu, mayoritas mengembala unta dan kambing. Kehidupan mereka berpindah-pindah dari satu gurun ke gurun yang lainnya.Perdagangan adalah pendapatan primadona masyarakat Mekkah dan Quraisy pada saat itu.
2. Metode Dakwah Rasulullah saw.
Dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah saw. di kota Mekkah pada masa Kenabiannya dapat di bagi dalam 3 tahapan yaitu secara sembunyi-sembunyi dengan melakukan pembinaan dan pengkaderan, semi rahasia dan secara terang terangan atau Zhair dan melakukan upaya pembentukan sistemmasyarakat. Untuk lebih jelasnya maka akan dijelaskan bagaimana ketiga tahapan tersebut.
a.Tahap pertama dengan melakukan dengan rahsia.
Dakwah Rasulullah pada tahap ini dilaksanakan secara sirriyah (rahasia) dalam waktu tiga tahun . Waktu itu dakwah belum dilakukan secara terbuka di depan umum, melainkan melalui individu-individu , dari rumah ke rumah. Mereka yang menerima dakwah Islam dikumpulkan di rumah Arkom , sehingga rumah itu dikenal sebagai Darul Arqam. Disanalah mereka di binadan dikader dengan sungguh-sungguh dan secara terus menerus.
Pada tahapan dakwah ini, orang-orang terdekat dengan Rasulullah SAW. dan orang-orang yang dianggap mampu memegang rahasia yang diajak oleh Rasulullah untuk mempelajari Islam. Orang yang pertama kali masuk Islam adalah khadijah , istrinya , selanjutnya Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib dan teman dekat Rasulullah SAW, yaitu Abu Bakar as-Shiddiq (Munawir khalil, 1993: 124).
b.Tahapan kedua yaitu seruan Nabi Muhammad saw. Masih semi rahasia
Pada tahapan ini, Nabi Muhammad saw. mengajak kepada kaum keluarganya yang bergabung dalam rumpun Bani muthalib untuk masuk Islam. Tahapan ini dijalankan berdasarkan petunjuk wahyu yang menegaskan supayadakwah dilakukan lebih luas
c.Tahap ketiga secara terang-terangan.
Pada tahapan ini bentuk dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. adalah dengan cara terang-terangan atau terbuka kepada seluruh masyarakat Jazirah Arab. Tahapan ini penuh dengan rintangan dan perjuangan setelah mendapatkan perintah dari Allah SWT. Sebagaiamana terdapat dalam surah al_hijr: 94.
Dakwah pada masa ini, mendapat reaksi yang sangat keras dari kalangan kaum musyrikin . Siksaan dan penganiayaan datang bertubi-tubi. Istri Bilal bin Rabbah disiksa hingga meninggal, sedangkan Bilal sendiri di paksa berbaring di siang hari bolong di tengah teriknyamatahari (Al-Ummah, h.59) Puncak dari kekejaman itu sangat dirasakan oleh Rasulullah saw. takkala dua pilar utama penopangnya yakni Abu Thalib pamannya dan Khadijah istrinya meninggal dunia. Peristiwa ini terjadi di tahun ke sepuluh kenabiannya. Kondisi ini menyebabkan Nabi Muhammadsaw. semakin diejek dan disoraki dan dilempari batu bahkan sampai terluka di bagian kepala dan badannya(Montgomery Watt, 1982: 83).
Menurut Ahmad Syalabi, ada lima faktor yang mendorong orang Quraisy menentang seruan Islam yaitu :
1. Rivalitas tradisonal ala Arab Mekkah tidak dapat membedakan antara kenabian dna kekuasaan. Tentang seruan Nabi Muhammad saw. kepada Islam, itu ditanggapi secara politis dalam arti bahwa menerima seruan nabi Muhammad saw berarti tunduk di bawah kekuasaan Abdul Muthalib.
2. Persamaan hak Nabi Muhammad saw. menyerukan persamaan hak antara hamba sahaya. Hal ini tidak disetujui oleh kelas bangsawan Quraisy. Konsep Islam tentang persamaan hak dibuktikan kebenarannyaoleh kaum muslimin dengan menebus mereka yang masuk Islam seperti: Zaid bin Haritsah, Bilal dan sebagainya.
3. Kekhawatiran-kekhawatiran untuk di bangkitkan. Para pemimpin Quraisy tidak dapat menerima ajaran tentang kebangkitan kembali dan pembalasan di akhirat. Mereka beranggapan bahwa ajaran ini sangat kejam.
4. Tradisi nenek moyang. Tradisi yang mereka pegang teguh dianggap sesuatu yang mutlak dan membawa keuntungan sehingga mereka sulit meninggalkannya. Oleh sebab itu Islam diserukan oleh Nabi Muhammad saw. dianggap sesuatu yang baru dan tidak dapat menggantikan yang sudah lama.
5. Masalah ekonomi. Kedatangan Islam yang melarang pemujaan kepada patung dan semacamnya oleh orang-orang Arab sebagai suatu tindakan politik ekonomi yang akan usaha mereka (Ahmad Syalabi, 1983: 87-90).

PENUTUP
Dengan demikan, ungkapan bi al-hikmah ini berlaku bagi seluruh manusia sesuai dengan perkembangan akal, pikiran dan budayanya, yang dapat diterima oleh orang yang berpikir sederhana serta dapat menjangkau orang yang lebih tinggi pengetahuannya.Sebab, yang dipanggil adalah pikiran, perasaan dan kemauan. Dengan begitu, dipahami bahwa al-hikmah berarti meletakkan sesuatu pada tempatnya dan pada tujuan yang dkehendaki dengan cara yang mudah dan bijaksana
Al-maw’izhah al-hasanah adalah sesuatu yang dapat masuk ke dalam kalbu dengan penuh kelembutan; tidak berupa larangan terhadap sesuatu yang tidak harus dilarang; tidak menjelek-jelekkan atau membongkar kesalahan.Sebab, kelemahlembutan dalam menasehati seringkali dapat meluluhkan hati yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar.
Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang di utus oleh Allah SWT. untuk menyampaikan risalah-Nya. Rasulullah saw. berasal dari nasab yang mulia dari keturunan Nabi Ismail sesuai dengan firman Allah SWT. dalam surah al_Ahzab ayat : 40
Terjemahnya:
Sesungguhnya Allah Memilih Kinanah dari anak Ismai as. dan memilihQuraisy dari Kinanah, dan memilih Quraisy bani Hasyim, dan memilihku dari bani Hasyim (Al-Quran surah al-Ahzab: 40).
Ini menunjukkan bahwa Rasulluh memang telah dipersiapkan oleh Allah SWT. untuk mengemban risalah agama yang agung untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, menjadi penebar agamarahmat bagi seluruh alam, memberika kabar gembira bagi umat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT., dan memberi kabar buruk bagi umat yang melanggar semua perintah-Nya.

DAFTAR PUSTAKA
 Al-Madkhal ila Ilmi Dakwah,
Johan Budi S., Islam-Tata Nilai Alternatif peradaban Modern
Ali Mustafa Yaqub, Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997),
Said Hawwa. Al-Rasul Muhammad saw., Solo: Pustaka Mantik,1995.
Ahmad Syalabi. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Cet.,I; Jakarta: Pustaka al-Husna, 1983.
H.M. Al-Hamid Al-Ahsaini. Membangun Peradaban Sejarah Muhammad saw. Sejak sebelum di Utus menjadi Nabi, Cet. I, Jakarta: Pustaka Hidayah, 2000.
Munawir khalil. Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. Cet. I ., Jakarta: Bulan Bintang, 1993

Teori empirisme, nativisme, kovergensi

                                                                             BAB II
                                                                     PEMBAHASAN
A. Pengertian Empirisme
        Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empiria yang berarti coba-coba atau pengalaman.Sebagai doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Oleh karena itu, adanya kemajuan ilmu pengetahuan dapat dirasakan manfaatnya, maka pandangan terhadap filsafat mulai merosot. ilmu pengetahuan besar sekali manfaatnya bagi kehidupan. Kemudian beranggapan bahwa pengetahuan yang bermanfaat, pasti dan benar hanya di peroleh lewat indera (empiri), dan empirislah satu-satunya sumber. Pemikiran tersebut lahir dengan nama empirisme. Empirisme adalah salah satu aliran yang menekankan peranan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan serta pengalaman itu sendiri, dan mengecilkan peranan akal.
Empirisme, berpendirian bahwa semua pengetahuan diperoleh lewat indra. Indra memperoleh kesan-kesan dari alam nyata, untuk kemudian kesan-kesan tersebut berkumpul dalam diri manusia, sehingga menjadi pengalaman.Untuk memahami inti filsafat empirisme perlu memahami dulu dua ciri pokok empirisme yaitu mengenai makna dan tiori tentang pengetahuan.
1. Filsafat empirisme tentang teori makna, teori makna dan empirisme selalu harus dipahami lewat penafsiran pengalaman. Oleh karena itu, bagi orang empiris jiwa dapat dipahami sebagai gelombang pengalaman kesadaran, materi sebagai pola jumlah yang dapat di indra dan dihubungkan kualitas sebagai urutan pristiwa yang sama.
2. Filsafat emperisme tentang teori pengetahuan, menurut orang rasionalis ada beberapa kebenaran umum seperti setiap kejadian tentu mempunyai sebab, dasar-dasar matematika, dan beberapa prinsip dasar etika, dan kebenaran-kebenaran itu benar dengan sendirinya.
Tokoh-tokoh Dalam Aliran Empirisme
Diantara tokoh dan pengikut aliran empirisme adalah Francis Bacon, Thomas Hobbles, David Home dan Jhon Lock, Sebagai berikut :
1. Francis Bacon (1210-1292 M)
Menurut Francis Bacon bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan yang diterima orang melalui persentuhan indrawi dengan dunia fakta.Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati.Kata Bacon selanjutnya, kita sudah terlalu lama dpengaruhi oleh metode deduktif.Dari dogma-dogma diambil kesimpulan, itu tidak benar, haruslah kita sekarang memperhatikan yang konkret mengelompokkan, itulah tugas ilmu pengetahuan.
2. Thomas Hobbles (1588-1679 M)
Pendapatnya tentang ilmu filsafat yaitu suatu ilmu pengetahuan yang sifatnya umum.Karena filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan Tentang akibat-akibat atau tentang gejala-gejala yang diperoleh dari sebab-sebabnya.Sasaran filsafat adalah fakta yaitu untuk mencari sebab-sebabnya.Segala yang ada ditentukan oleh sebab, sedangkan prosesnya sesuai dengan hukum ilmu pasti/ilmu alam.
Menurut Thomas Hobbles berpendapat bahwa pengalaman  indrawi sebagai permulaan segala pengenalan. Hanya sesuatu yang dapat disentuh dengan indralah yang merupakan kebenaran. Pengetahuan intelektual (rasio) tidak lain hanyalah merupakan pengabungan data-data indrawi belaka. Pengikut aliran empirisme Thomas Hobbles yang lain diantaranya : Jhon Locke (1632-1704 M), David Hume (1711-1776 M), Geege Berkeley(1665-1753 M).
  Ide pokok Empirisme
a. pandangan bahwa sebuah idea tau gagasan merupakan abstraksi yang dibentuk dengan menggabungkan apa yang dialami.
b. Pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan akal atau rasio.
c. Semua yang kita ketahui pada akhirnya bergantung pada data indrawi.
d. Semua pengetahuan turun secara langsung, atau disimpulkan secara tidak langsung dari data indrawi (kecuali beberapa kebenaran definisional logika dan matematika
e. Akal budi sendiri tidak dapat memberikan kita pengetahuan tentang realitas tanpa acuan pada pengalaman inderawi dan penggunaan panca indera kita. Akal budi mendapat tugas untuk mengolah bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman.
f. Empirisme sebagai filsafat pengalaman, mengakui bahwa pengalaman sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Tokoh-tokoh empirisme dibangun oleh Francis Bacon (1210-1292) dan Thomas Hobbes (1588-1679), namun mengalami sistematisasi pada 2 tokoh berikutnya John Locke dan David Hume



B. Pengertian Teori Nativisme
Kata Nativisme sendiri merupakan penyerapan kata yang berasal dari natus (lahir) atau nativus (bawaan lahir).Yaitu sebuah pandangan bahwa setiap manusia sudah memiliki kekuatan atau potensi dasar bawaan yang didapatkan secara hereditas (diturunkan secara alami).
Teori Nativisme dalam psikologi pendidikan ini bersumber kepada Leibnitzian Tradition, yaitu tradisi yang memusatkan potensi dalam diri individu manusia. Bahwa setiap hasil perkembangan manusia,  akan ditentukan secara genetik dari garis keturunan orang tuanya.Atau dengan kata lain, potensi yang muncul tersebut, ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan manusia  itu sendiri dalam tiap proses penerimaan ilmu pengetahuan. Adapun Yang menjadi ciri khas dalam teori ini adalah bahwa lingkungan tidak dianggap memberikan kontribusi apapun terhadap pengetahuan manusia.
Menurut Schopenhauer, seorang tokoh yang paling berpengaruh dalam teori Nativisme mengatakan bahwa hakikatnya, “kemauan tiap diri manusia” itu sendirilah yang mewujudkan pembawaan dan bakat yang dimaksudkan. Dengan adanya pemikiran yang demikian, Ajaran Nativisme kerap disebut sebagai aliran pesimisme. Karena bagaimanapun usaha yang dilakukan manusia untuk mengasah kemampuan dalam bidang pengetahuan yang “bukan bawaannya”, selamanya ia tidak akan menguasai bidang tersebut. Namun sebagian filsuf tidak memandang demikian, malah menganggap teori ini sebagai dorongan kepada bakat terpendam yang ada dalam tiap diri manusia.




Tujuan Teori Nativisme
Dengan pemahaman aliran nativisme, maka setiap pendidikan dan perkembangan manusia bertujuan untuk :
1. Menemukan bakat terpendam yang dimiliki
Dengan faktor-faktor diatas, maka setiap manusia diharapkan untuk mampu menemukan apa yang menjadi potensi diri atau bakat alaminya.
2. Mengasah kompetensi diri sehingga menjadi ahli
Merujuk pada faktor pertumbuhan anak, maka setiap manusia dapat mengembangkan minat dan bakatnya. Tidak hanya sampai disitu, bahkan tiap manusia akan mencapai label sebagai manusia yang memiliki kompetensi dan berkemampuan menjadi yang terbaik.
3. Memotivasi tiap individu untuk menentukan sebuah pilihan
Dengan keyakinan pembawaan yang dipaparkan, maka setiap manusia diharapkan mampu berkomitmen dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang menjadi pilihan dalam hidupnya.




C. Teori konvergensi
Secara bahasa yaitu berasal dari bahasa Inggris dari kata verge yang artinya menyatu, mendapat awalan con yang artinya menyertai, dan mendapat akhiran ance sebagai pembentuk kata benda.Sedangkan secara istilah konvergensi mengandung arti perpaduan antara entitas luar dan dalam, yaitu antara lingkungan sosial dan hereditas.kamus Inggris Convergence yang artinya pertemuan pada satu titik. dalam kamus psikologi yang dimaksud aliran konvergensi adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses perkembangan tingkah laku.
Sumadi Surya Brata menegaskan teori konvergensi yaitu bahwa dalam perkembangan individu itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan memainkan peranan penting, bakat kemungkinan telah ada pada masing-masing individu; akan tetapi bakat yang sudah tersedia itu perlu menemukan lingkungan yang sesuai supaya dapat berkembang.
Jadi Menurut aliran ini, hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan. Sebaliknya, rangsangan lingkungan tidak akan membina perkembangan tingkah laku baik tanpa didasari oleh faktor hereditas. Penentuan kepribadian seseorang ditentukan oleh kerja yang integral (potensi bawaan) maupun faktor eksternal (lingkungan).
Teori konvergensi ini dipelopori oleh William Lois Stern (1871-1936), Stern adalah salah satu pelopor dari psikologi modern dan perannya terletak dalam kemampuannya untuk menyatukan teori-teori yang saling bertentangan untuk menerangkan tingkah laku, yaitu antara aliran nativisme dan aliran empirisme. Beliau lahir di Jerman di kota Berlin pada tanggal 29 April 1871. tetapi meninggal di Amerika Serikat yaitu di Durham, North California pada tanggal 27 Maret 1938.
Aliran konvergensi lahir dikarenakan adanya perbedaan pendapat tentang dua faktor yang mempengaruhi perkembangan akhlak anak, yaitu faktor hereditas (keturunan) dan Milliu (lingkungan).
D. Konsep Fitrah Pendidikan Islam
Metode dalam pendidikan islam merupakan suatu metode yang khas dan tersendiri, baik dari segi alat-alat maupun segi tujuan-tujuannya, dengan suatu bentuk yang nyata dan menarik perhatian serta membangkitkan minat untuk memiliki sumber ideologinya yang khas dalam perjalanan sejarah. Ruang lingkup dan keleluasaan system pendidikan islam tidak boleh keluar dari keterpaduan tujuan dan cara. Didalam sistem pendidikan islam terdapat satu cara dan satu tujuan untuk dapat menyatukan kepribadian yang pecah untuk dapat mencapai satu tujuan yang lurus dan bulat. Inilah keistimewaan dari system pendidikan islam yang berbeda dengan system pendidikan buatan manusia yang pada umumnya memiliki tujuan yang relative sama meskipun alat-alat yang digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan dan kondisi sejarah, social, politik dan sebagainya. System pendidikan buatan manusia pada umumnya bermuara dalam suatu tujuan pendidikan yaitu membentuk “ nasionalisme sejati “. Sedangkan islam, tidak mengurung dirinya pada batas-batas yang sempit itu dan tidak hanya berusaha membentuk “ nasionalis sejati “ akan tetapi berusaha untuk mewujudkan suatu tujuan yang lebih besar dan menyeluruh, yaitu membentuk “ manusia sejati”.
Dalam melaksanakan pendidikan islam,peranan pendidik sangat penting dalam proses pendidikan karena dia yang bertanggung jawab dan menetukan arah pendidikan tersebut.Oleh karena itu Al Qalqasyandi seorang pendidi islam pada zaman Khalifah Fatimiyah di Mesir mengajukan beberapa syarat bagi seorang pendidik islam,yaitu:
1. Syarat fisik,meliputi:
a. bagus badannya
b. manis muka/berseri-seri
c. lebar dahinya
d. dahinya terbuka dari rambutnya (besih).
2. Syarat psikis,meliputi:
a. berakal (sehat akalnya)
b. tajam pemahamannya
c. hatinya beradab
d. adil
e. bersifat perwira
f. lurus dada
g. bila berbicara hatinya lebih dahulu terbayang dalam hatinya
h. perkataannya jelas dan mudah dipahami
i. memilih perkataan yang mulia dan baik
j. menjauhi sesuatu yang membawa kepada perkataan yang tak jelas.
Ciri-ciri Khas Sistem Pendidikan Islam
Metodologi islam dalam melakukan pendidikan adalah dengan melakukan pendidikannya menyeluruh terhadap wujud manusia,sehingga tidak ada yang tertinggal dan terabaikan sedikit pun,baik segi jasmani maupun rohani,baik kehidupannya secara fisik maupun secara mental,dan segala kegiatannya di bumi ini.
Islam mengakui wujud manusia secara utuh,tanpa mengurangi nilainya dan merusak kemampuannya sedikit pun.Islam mengakui kebutuhan-kebutuhan spiritual wujud manusia beserta segala daya yang terkandung didalamnya.Islam memberikan segala yang diperlukannya seperti akidah,nilai-nilai dan harga diri,dan menyokong daya-daya yang ada padanya untuk memperbaiki eksistensi mental dan kejelekan-kejelekan yang terdapat dalam masyarakat.
Islam tidak hanya menonjol dalam memperhatikan semua segi eksistensi manusia dan tidak mengabaikan sedikit pun berbagai macam daya yang terdapat didalamnya.Tetapi yang paling menonjol adalah bahwa islam sejalan dengan fitrah dalam hal-hal yang lebih jauh dari itu.
Islam disamping yakin akan adanya banyak segi manusia yaitu jasmani, akal dan rohaninya dengan berbagi kebutuhan daya setiap segi itu, meyakini pula kesatuan dan keterpaduan wujud manusia tersebut dan tidak mungkin dipisah-pisahkan satu dengan yang lain.Fitrah manusia berjalan menurut garis yang telah diciptkan Allah SWT. Dengan demikian jasmani,akal dan roh yang ada dalam diri manusia tidak mungkin dapat dipisah-pisahkan.Roh,akal dan tubuh,ketiganya membentuk satu wujud yang utuh,yang disebut manusia,semuanya berinteraksi secara utuh.Islam mengikuti aliran fitrah yang ada dan meyakini bahwa ada saling keterikatan antara unsur-unsur tersebut.Dengan demikian maka islam tidak setuju adanya pemisahan salah satu unsur dari unsur yang lain atau menonjolkan satu unsur dengan menekan sama sekali unsur-unsur yang lain.
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta didik adalah setiap manusia yang sepanjang hidupnya selalu dalam perkembangan. Kaitannya dengan pendidikan adalah bahwa perkembangan peserta didik itu selalu menuju kedewasaan dimana semuanya itu terjadi karena adanya bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pendidik. Bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh pendidik sangat dipengaruhi oleh pandangan pendidik itu sendiri terhadap peserta didik. Dalam hal ini anak ( peserta didik ) merupakan sarana dalam proses pendidikan.
Anak didik didalam mencari nilai-nilai hidup,harus dapat bimbingan sepenuhnya dari pendidik,karena menurut ajaran islam,saat anak dilahirkandalam keadaan lemah dan suci/fitrah sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan agama anak didik.
Dalam proses perkembangan manusia, islam memiliki konsep-konsep yang menjelaskan proses tersebut secara gamblang. Konsep-konsep tersebut antara lain:
1. Konsep fitrah dalam diri manusia.
Fitrah merupkan suatu ketetapan Tuhan bagi setiap makhluk-Nya. Tujuan dan jalan hidup manusia ditentukan oleh Allah SWT, hal ini disebut “ Hidayah Amah Ilahiyah “. Petunjuk yang ditentukan oleh Allah SWT tidak pernah menyesatkan dan keliru dalam menuntun makhluknya untuk menenpuh jalan perkembangannya. Dalam Al-Qur”an, secara fitrah manusia dijelaskan terdiri dari dua bagian:kulit dan isi. Bentuk fisik adalah kulit, sedangkan akal adalah isi. Akal yang dalam terjemahan Al-Qur’an disebut al-‘aql dalah potensi dan substansi dalam diri manusia yang dirinya berlangsung beberapa proses olah pikir, seperti berpikir, mengingat, mengambil iktibar dan sebagainya.
2. Konsep warisan dan Bi’ah ( lingkungan )
Konsep ini menerangkan bahwa keadan manusia saat ini merupakan pembwaan sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya.Selain faktor bawaan, perkembangan manusia juga sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan.
Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas islami.Sedangkan idealitas islami itu sendiri adalah mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan takwa kepada Allah SWT sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.Secara teoritis tujuan pendidikan terbagi menjadi :
a. Tujuan Normatif,suatu tujuan yang harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan.Tujuan ini mencakup :
1) Tujuan formatif yang bersifat memberikan dasar yang korektif
2) Tujuan selektif yang bersifat memberikan kemampuan untuk membedakan hal-hal yang benar dan yang salah
3) Tujuan determinatif yang bersifat memberikan kemampuan untuk mengarahkan diri terhadap sasaran yang sejalan dengan proses kependidikan
4) Tujuan integratif bersifat memberikan kemampuan untuk memadukan fungsi psikis
5) Tujuan aplikatif bersifat memberikan kemampuan untuk penerapan segala pengetahuan yang telah diperoleh kedalam pengalaman
b. Tujuan Fungsional,tujuan ini bersasaran pada kemampuan anak didik untuk memfungsikan daya kognitif,efektif dan psikomotordari hasil pendidika yang diperoleh sesuai yang ditetapkan.Tujuan ini meliputi:
1) Tujuan individual yang bersasaran pada pemberian kemampuan individual untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah diinternalisasi kedalam pribadi berupa moral,intelektual dan skill
2) Tujuan sosial yang bersasaran pada pemberian kemampuan mengamalkan nilai-nilai kedalam kehidupan sosial,interpersonal,dan interaksional dengan orang lain
3) Tujuan moral yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk berprilaku sesuai denag tuntunan moral
4) Tujuan Profesional yang bersasaran pada pemberian kemampuan untuk mengamalkan keahliannya sesuai dengan kompetensi.
c. Tujuan Operasional
1) Tujuan umum atau tertinggi,bersasaran pada pencapaian kemampuan optimal yang menyeluruh sesuai idealistis yang diinginkan.
2) Tujuan intermediair,bersifat sementara untuk dijadikan sarana mencapai tujuan tertinggi.
3) Tujuan Insidental,bersasaran yang tidak direncanakan tetapi punya kaitan dengan pencapaian tujuan umum.
4) Tujuan Khusus,memberikan dan mengembangkan kemampuan atau skill khusus pada anak didik.
Dilihat dari filosofis,tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi :
a. Tujuan teoritis,pemberian kemampuan teoritis kepada anak didik
b. Tujuan praktis,mempunyai sasaran pada pemberian kemampuan praktis kepada anak didik.
Dengan kata lain pendidika islam secara filosofis beriontasi kepada nilai-nilai islami yang bersasaran pada tiga dimensi yaitu :
a. Menanamkan sikap hubungan yang seimbang dan selaras dengan Tuhannya
b. Membentuk sikap hubungan yang harmonis,selaras dan seimbang dengan masyarakat
c. Mengembangkan kemamouannya untuk menggali,mengelola,dan memanfaatkan kekayaan alam ciptaan Allah








BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai landasan pendidikan Islam, maka al-Qur’an memiliki kedudukan sebagai qat’ī al-dalālah.Sedangkan hadis, ada yang qat’ī al-dalālah dan ada yang zannī al-dalālah.Karena demikian halnya, maka yang harus dijadikan landasan pertama dan utama dalam pendidikan Islam adalah al-Qur’an, di mana di dalamnya banyak ditemukan ayat yang berkenaan dengan teori belajar-mengajar, dan teori belajar-mengajar itu sendiri merupakan esensi dari pendidikan.
Di samping teori belajar mengajar, ada pula teori nativisme, empirisme, dan konvergensi. Teori-teori ini erat kaitannya dengan teori belajar mengajar yang bersumber dari aliran-aliran klasik dan merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran-pemikiran pendidikan masa lalu, kini, dan mungkin yang akan datang. Aliran-aliran itu mewakili berbagai variasi pendapat tentang pendidikan, mulai dari yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis.Aliran yang paling pesimis memandang bahwa pendidikan kurang bermanfaat, bahkan mungkin merusak bakat yang telah dimiliki anak.Sedang sebaliknya, aliran yang sangat optimis memandang anak seakan-akan tanah liat yang dapat dibentuk sesuka hati.Banyak pemikiran yang berada di antara kedua kutub tersebut, yang dipandang sebagai variasi gagasan dan pemikiran dalam pendidikan.
Ketiga aliran pendidikan yang disebutkan di atas, juga memiliki keterkaitan erat dengan petunjuk al-Qur’an tentang masalah fitrah manusia.Karena itulah, maka dapat dirumuskan bahwa sangat penting untuk dibahas berbagai petunjuk al-Qur’an tentang teori belajar mengajar dan kaitannya dengan teori nativisme, teori empirisme, dan teori konvergensi.
Terdapat perbedaan pandangan tentang teori belajar dalam berbagai aliran-aliran pendidikan.Perbedaan-perbedaan itu, berpangkal pada berbedanya pandangan tentang perkembangan manusia yang banyak ditemukan pembahasannya dalam psikologi pendidikan.

Toleransi Muslim Terhadap Hari Raya Ummat Lain


Hutang itu darurat, Jangan Bergaya Dengan Yang Darurat

# Hutang itu darurat, Jangan Bergaya Dengan Yang Darurat

Saudaraku
Pernah membayangkan
Ada yang selfie bergaya makan bangkai
dengan alasan darurat?
.
Demikianlah berhutang
Hutang itu darurat
Jika tidak ada uang
Maka tidak paksa beli dengan hutang
Apalagi hutang dengan riba
.
Renungkanlah saudaraku,
Hidup qanaah apa adanya
Lebih tenang
Daripada hidup gaya
Berpura-pura kaya
Dengan hutang cicilan riba
.
Ingat saudaraku
Hidup itu mudah
Tetapi gengsi dan gaya
Membuatnya susah
.
Bergaya punya mobil
Tapi berhutang dengan cara riba
Jangan ikuti kebiasaan dan gaya hidup
Mereka yang hidup di atas hutang Riba
.
Solusinya adalah
Rajin bekerja dan menabung
Menahan diri dari berfoya-foya
Bergaul dengan teman-teman sederhana
Jauhi kawan yang hidup glamor mewah
Karena kawan bergaul itu
Sangat mempengaruhi gaya hidup
.
Semoga dijauhi berhutang dengan riba
Semoga qanaah dengan rezeki Allah saat ini
.
Amin yaa mujiibas saa-iliin
Perkenankanlah Wahai Engkau Yang Mengabulkan doa
.
http://muslimafiyah.com/hutang-dibawa-mati-yan


g-ditunaikan-oleh-allah.html
.
Penyusun: Ustadz Raehanul Bahraen
.
.
#dakwahtauhid #dakwah #tauhid #utang ##hutang